Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Wabah Corona, Penyelamatan Buaya Berkalung Ban Dihentikan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seekor buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat muncul ke permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 2 Februari 2020. Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menutup sayembara penyelamatan buaya terjerat ban yang sebelumnya sempat dibuka dan akan melakukan langkah penyelamatan dengan membentuk dan menurunkan tim khusus untuk melakukan proses penyelamatan pada pekan ini. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Seekor buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat muncul ke permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 2 Februari 2020. Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menutup sayembara penyelamatan buaya terjerat ban yang sebelumnya sempat dibuka dan akan melakukan langkah penyelamatan dengan membentuk dan menurunkan tim khusus untuk melakukan proses penyelamatan pada pekan ini. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelamatan buaya berkalung ban bekas di Sungai Palu dihentikan sementara karena meluasnya wabah corona. "Langkah ini semata-mata dilakukan sebagai antisipasi terhadap virus corona yang telah menelan korban jiwa ribuan orang di sejumlah negara," kata Ketua Satgas Satwa BKSDA Sulteng, Haruna di Palu, Selasa, 17 Maret 2020.

Satgas Penanganan Satwa Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Forrest Galante sedang berupaya menyelamatkan  buaya yang terlilit ban bekas.

Buaya tersebut sering menjadi tontonan warga yang melintasi Sungai Palu hingga mengakibatkan jalan raya macet. Warga bahkan berkerumun di sekitar lokasi buaya tersebut muncul.  

Haruna menjelaskan upaya penangkapan buaya terjerat ban di Sungai Palu yang telah dilakukan BKSDA kerjasama dengan berbagai pihak itu semata-mata hanya untuk menyelamatkan satwa buas tersebut agar tidak sampai mati.
  
Sebelumnya BKSDA telah bekerjasama dengan dua ahli buaya Australia, namun gagal menangkap buaya tersebut. Kini kerjasama dilanjutkan dengan Forrest Galante.

"Buaya yang terlilit ban jika tidak dibebaskan bisa mati karena semakin hari semakin bertambah besar," kata Haruna.

Menurut dia, jika tidak dilepaskan, maka satwa itu akan semakin sulit menelan makanan.

Karena itu, Satgas Satwa BKSDA Sulteng berusaha menangkap agar bisa mengeluarkan ban dari lehernya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku penangkapan buaya berkalung ban di Sungai Palu cukup sulit, sebab lokasi buaya berpindah-pindah. 

"Kita sudah pasang perangkap di satu tempat, tetapi buaya itu muncul di titik lainnya," ujar Haruna.

Dia juga menambahkan di Sungai Palu yang bermuara di Teluk Pantai Palu banyak dihuni buaya liar hingga mencapai ratusan ekor.

Saban hari, beberapa buaya berukuran sedang sampai besar muncul di permukaan muara Sungai Palu sehingga menarik perhatian masyarakat yang kebetulan melintas di wilayah itu.

Haruna mengatakan jika virus corona sudah bisa diatasi, upaya penangkapan buaya itu akan dilanjutkan kembali. "Pokoknya kita akan terus berusaha sampai buaya itu berhasil ditangkap dan ban yang menjerat lehernya dikeluarkan," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

10 hari lalu

Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

13 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

26 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

31 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

31 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

33 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

42 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

49 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.