TEMPO.CO, Zagreb - Gempa bumi mengguncang dekat ibu kota Kroasia, Zagreb, pada Minggu 22 Maret 2020. Gempa menyebabkan beberapa kebakaran dan pemadaman listrik di beberapa bagian ibu kota, selain satu gedung apartemen runtuh, namun warga setempat tetap diingatkan tentang social distance terkait pandemi virus corona COVID-19.
Menurut laporan Pusat Penelitian Geosains Jerman GFZ dan seorang pejabat rumah sakit yang dikutip Reuters, satu remaja terluka parah di lokasi apartemen ambruk. Adapun gempa terukur berkekuatan 5,3 M atau terbesar sepanjang 140 tahun di wilayah itu.
Gempa dengan sejumlah gempa susulannya itu bersumber dari lokasi enam kilometer sebelah utara kota Zagreb dan guncangannya dirasa melintasi Balkan Barat. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memperkirakan apa yang harus dilakukan saat ini. Ada protokol untuk gempa bumi yang dipadukan dengan pandemi global," kata Menteri Dalam Negeri Davor Bozinovic kepada media lokal, Minggu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Andrej Plenkovic meminta warganya untuk berada di luar rumah di tengah potensi gempa susulan. Permintaan disertai imbauan orang-orang agar tetap membatasi jarak satu sama lain terkait pandemi virus corona COVID-19. Sejauh ini, Kroasia telah melaporkan 206 kasus infeksi virus penyebab pneumonia itu dan satu kematian karenanya.
Sebuah mobil rusak akibat tertimpa puing-puing bangunan setelah gempa bumi menghantam Zagreb, Kroasia, 22 Maret 2020. Gempa bumi berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kroasia pada Ahad pagi waktu setempat. REUTERS/Antonio Bronic
Zarko Rasic, Kepala Institut Kedokteran Darurat Zagreb, mengatakan seorang anak berusia 15 tahun dalam kondisi kritis setelah ditemukan di bawah sebuah bangunan yang runtuh pasca gempa. Seorang anak lainnya dirawat dengan cedera kepala tertimpa atap rumah yang jatuh. Pemadam Kebakaran Zagreb juga mengatakan operasi pemadam kebakaran dan penyelamatan sedang berlangsung di beberapa lokasi.
Plenkovic mengatakan tentara telah dipanggil untuk membantu membersihkan puing-puing di Zagreb dan mendesak warga untuk, tinggal di luar dan menjaga jarak. "Situasinya bertentangan, kami meminta orang untuk tinggal di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona, dan sekarang kami menyarankan mereka untuk meninggalkan rumah mereka," ujar Plenkovic dalam konferensi pers.
Survei Geologi AS mengatakan, gempa tersebut bermagnitudo 5,4, sedangkan Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) juga melaporkan magnitudo 5,3 diikuti gempa bermagnitudo 5,1.