Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Larang Masuk Produk Virus Shut Out, Ini Alasannya

Reporter

image-gnews
Produk Virus Shut Out yang dilarang masuk Amerika Serikat karena dianggap disinfektan ilegal. Epa.gov
Produk Virus Shut Out yang dilarang masuk Amerika Serikat karena dianggap disinfektan ilegal. Epa.gov
Iklan

TEMPO.CO, Honolulu - Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat menyatakan telah mencegah sejumlah pengapalan produk kesehatan ilegal masuk melalui pelabuhan di perairan Pasifik. Produk itu adalah Virus Shut Out yang disebut tak masuk daftar EPA dan karenanya, keselamatan dan efisiensi dari alat yang digantungkan di leher itu dalam melindungi pemakainya dari virus-virus penyakit--seperti yang diklaim dalam iklan penjualannya--belum teruji.

Lagian, EPA menambahkan, label yang digunakan--termasuk arahan penggunaannya--belum tersedia dalam bahasa internasional, bahasa Inggris, sesuai ketentuan perundang-undangan. Penjualan produk itu yang lewat daring juga dinilai menggunakan klaim yang menyesatkan (misleading) tentang keselamatan dan efektivitasnya. 

EPA mengatakan bekerja sama dengan U.S. Customs and Border Protection (CBP) untuk menolak seluruh produk Virus Shut Out masuk. Pengapalan dari Jepang dan Hong Kong diketahui hendak masuk lewat pelabuhan Amerika di Honolulu dan Guam. EPA dan CBP menyatakan akan terus memantau produk-produk serupa dengan klaim pestisida yang ilegal.

EPA juga mengungkap telah berkomunikasi dengan Amazon, plaform belanja daring, untuk menyingkirkan produk itu dari daftar item yang dijual. Menurut EPA, Amazon telah memenuhi permintaan itu. "Ini penting agar orang-orang gunakan hanya disinfektan yang terdaftar di EPA dan mengikuti arahan di label untuk penggunaan yang wajar," kata EPA Pacific Southwest Regional Administrator John Busterud.

Merujuk wabah virus corona COVID-19 yang sedang terjadi, dia menambahkan, "EPA tidak akan menolerir perusahaan penjual disinfektan ilegal dan yang membuat klaim-klaim kesehatan publik sesat atau palsu selama krisis pandemik seperti sekarang." 

Produk Virus Shut Out yang dilarang masuk Amerika Serikat karena dianggap disinfektan ilegal. Istimewa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Undang-undang yang mengatur tentang rodentisida, fungisida, dan insektisida yang berlaku di Amerika Serikat, setiap produk yang bisa membunuh atau mengusir bakteri atau jamur dianggap pestisida dan harus terdaftar di EPA sebelum distribusi atau dijual. Itu artinya harus ada pengujian terlebih dahulu untuk memastikannya tidak berbahaya untuk kesehatan manusia, tidak memiliki efek lain yang tidak diharapkan, dan benar efektif melawan penyebaran bibit penyakit. 

EPA telah merilis daftar produk disinfektan yang telah terdaftar yang bisa digunakan untuk melawan virus corona COVID-19 di laman resminya. Di sana termuat 300 produk tambahan yang direview cepat untuk membantu mengatasi wabah virus itu. 

Produk Virus Shut Out telah beredar di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Mereka mengenakan dengan cara dikalungkan bak tanda pengenal selama 30 hari. "Cara pakainya jg gampang banget, cuma dikalungin di leher dan akan melindungi anda dari virus yg mungkin menempel di baju orang di sekitar anda," bunyi iklan penjualannya yang beredar di grup percakapan.

EPA.GOV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

2 jam lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

13 jam lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

4 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

8 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

9 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.