TEMPO.CO, Jakarta - Chrysan Cronin, seorang profesor kesehatan masyarakat di Muhlenberg College, Pennsylvania, Amerika Serikat, mengatakan kalau gen seseorang bisa menentukan seberapa rentan dia tertular virus corona COVID-19. Termasuk seberapa berisiko dia bisa meninggal karenanya.
Cronin menunjuk soal penyakit pada seseorang yang diturunkan dari keluarganya. Itu sebabnya dia mengatakan, variasi genetik sebuah keluarga dapat membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.
"Anda mungkin mewarisi beberapa faktor yang sama dalam keluarga, seperti penyakit jantung atau obesitas, yang membuat Anda lebih rentan terinfeksi COVID-19," katanya kepada New York Post, 25 Maret 2020, lalu.
Menurutnya, hal seperti itu mungkin tidak pernah terduga bisa terjadi. "Tapi kami pernah melihatnya pada virus polio," katanya lagi.
Cronin menanggapi peristiwa di sebuah keluarga di New Jersey yang sudah kehilangan empat dari 12 anggotanya karena pandemi COVID-19. Keempatnya meninggal dalam waktu kurang dari seminggu. Itu belum termasuk tiga orang lainnya yang positif terinfeksi virus yang sama.
Ketika ditanya apakah latar belakang etnis juga bisa berperan dalam kemungkinan seseorang terinfeksi, Cronin mengatakan, "Tidak, itu di luar bidang kemungkinan."
Faktanya, para peneliti telah mulai meneliti bagaimana faktor genetik bisa membuat seseorang yang terinfeksi virus corona lebih berisiko terkena penyakit parah atau kematian. "Kami tahu banyak tentang penyakit ini, tapi ada juga jumlah yang luar biasa yang tidak kami ketahui dan terus pelajari," kata Luke Jeffrey Jahre, ahli penyakit menular dari Jaringan Kesehatan Universitas St. Luke Jeffrey Jahre.
NEW YORK POST | THE MORNING CALL
