TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat sewaan milik Lionair yang digunakan untuk evakuasi medis mengalami kecelakaan ketika akan tinggal tinggal landas di bandara di Manila, Filipina, pada Minggu, 29 Maret 2020. Menurut Donaldo Mendoza, Wakil Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, pesawat itu layak terbang berdasarkan catatan dan pilotnya yang juga bersertifikasi terbang.
Mendoza menerangkan, sebelumnya pesawat itu telah terbang ke Provinsi Iloilo tengah, Filipina, Sabtu, 28 Maret 2020 untuk mengirimkan pasokan medis tanpa insiden. “Masih belum jelas apa masalah pesawat itu,” ujar dia, seperti dikutip laman Japan Today, Senin 30 Maret 2020.
Pesawat itu milik layanan Lionair yang terdaftar di Filipina. Pesawat ini rencananya terbang ke Haneda, Jepang, saat terbakar di ujung landasan Ninoy Aquino International Airport pada Minggu malam, 29 Maret 2020.
Menurut Kepala Palang Merah Filipina yang juga seorang senator, Richard Gordon, pesawat jenis twin-jet West Wind 24 itu membawa tiga personel medis, tiga awak pesawat, seorang pasien, dan seorang rekan. Seluruhnya tewas.
Puing-puing pesawat evakuasi medis Lionair, yang meledak saat lepas landas, terlihat di landasan pacu Bandara Internasional Manila di Pasay City, Filipina, Ahad, 29 Maret 2020. Maskapai penerbangan Indonesia, Lion Air menegaskan tidak terkait dengan kecelakaan pesawat charter Lionair yang berbasis di Manila. REUTERS/Eloisa Lopez
Sedang Mendoza mengatakan personel menara bandara melihat pesawat berguling di landasan pacu. Rekaman video menunjukkan pesawat dilalap api ketika petugas pemadam kebakaran akan memadamkan api dengan menyemprotkan busa kimia dengan sirene yang berbunyi.
Hampir tiga jam setelah kecelakaan itu, jasad para korban masih di dalam reruntuhan. “Otoritas bandara sedang menunggu penyidik polisi untuk memeriksa lokasi kecelakaan sebelum mengambil jasadnya,” kata tutur manajer umum bandara Manila Ed Monreal.
Landasan pacu utama bandara kemudian ditutup karena kecelakaan itu. Bandara itu hanya memiliki sedikit staf karena pembatasan perjalanan udara. Hal itu merupakan bagian dari penguncian wilayah atau lockdown selama sebulan yang diberlakukan pemerintah Filipina untuk memerangi wabah virus corona.
JAPAN TODAY | MANILA INTERNATIONAL AIRPORT AUTHORITY