TEMPO.CO, Jenewa - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan jumlah kematian global akibat penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 naik menjadi 30.105 hingga pukul 18:00 Waktu Eropa Tengah pada Minggu 29 Maret 2020. Angka kematian itu berasal dari 638.146 kasus positif infeksi virus itu yang sudah dilaporkan secara global per waktu yang sama.
Dari 638.146 kasus COVID-19 dilaporkan secara global itu, sebanyak 555.790 kasus di antaranya berada di luar Cina dengan Amerika Serikat 'memimpin' dengan melaporkan 103.321 kasus infeksi.
Selain itu, negara-negara yang terdampak paling parah virus corona dengan masing-masing lebih dari 50 ribu kasus terkonfirmasi seperti Italia, Spanyol dan Jerman, menyumbang hampir 220 ribu total kasus infeksi hingga Minggu sore.
Di Eropa, episentrum pandemi COVID-19 dunia, sebanyak lebih dari 20 ribu orang meninggal, dengan 2.753 kematian dilaporkan dalam 24 jam terakhir hingga Minggu pagi. Berdasarkan laporan yang dicatat WHO, jumlah kasus baru terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir di Eropa tercatat di atas 36 ribu selama tiga hari berturut-turut.
Laporan tersebut juga menunjukkan 148 negara dan wilayah mengalami transmisi lokal COVID-19. "Ketika pandemi melanda seluruh dunia, WHO bersama otoritas nasional memantau dampak COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat, serta menyajikan informasi dan panduan kepada pemerintah dan masyarakat mengenai hal ini," bunyi laporan tersebut.
Membandingkannya dengan data yang dikumpulkan Johns Hopkins University and Medicine, jumlah kasus kematian akibat pandemi yang sama sudah jauh lebih tinggi per artikel ini dibuat. Jumlah kematian global tercatat sudah 34.026 dari total 724.201 kasus infeksi dari 177 negara di dunia.
Di peta Johns Hopkins University, angka kasus tertinggi disumbang Amerika Serikat dengan 14.055 kasus infeksi, tapi angka kematian tertinggi dari Italia sebanyak 10.779 orang.
Xinhua