TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak berusia 12 tahun telah meninggal di Belgia setelah dinyatakan positif COVID-19. Para pejabat pemerintah setempat mengumumkan dan menetapkannya sebagai korban termuda yang diketahui di Eropa.
Juru bicara pusat krisis Belgia Emmanuel Andre mengungkapkan, remaja itu meninggal pada Senin, 30 Maret 2020. "Itu kehilangan yang mengguncang kami. Momen yang sulit secara emosional, karena melibatkan seorang anak, juga mengecewakan komunitas medis dan ilmiah," ujar dia seperti dikutip New York Post, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut Andre, kematian itu adalah peristiwa yang sangat langka. Anak itu mengalami demam selama tiga hari sebelumnya, dan dinyatakan positif COVID-19. Tidak ada rincian informasi lain yang diberikan, termasuk apakah dia memiliki masalah penyakit penyerta atau tidak.
Remaja perempuan setara pelajar kelas VI SD itu adalah satu dari 98 kematian di Belgia selama 24 jam sebelumnya dengan total angka kematian resmi 705. Dia sekaligus korban meninggal anak pertama. .
Andre memprediksi kalau COVID-19 masih akan memuncak di Belgia dalam beberapa hari mendatang. Sambil menambahkan, "membuat mereka mendekati titik jenuh di rumah sakit kami."
Berita kematian remaja 12 tahun itu terjadi sehari setelah seorang remaja lelaki berusia 14 tahun di Portugal, Vitor Godinho, meninggal setelah dites positif virus corona. Sebelumnya, pekan lalu, seorang remaja di Paris, Prancis, berusia 16 tahun juga meninggal meskipun diketahui tidak memiliki masalah kesehatan yang menyertainya.
NEW YORK POST