TEMPO.CO, Jakarta - Badan Intelijen Amerika Serikat (FBI) memperingatkan peretas atau hacker telah membajak pengguna yang melakukan konferensi video dan ruang online dengan aplikasi Zoom. Seperti diketahui, aplikasi itu banyak digunakan di tengah pandemi virus corona COVID-19 yang memaksa banyak masyarakat di dunia beraktivitas dari rumah.
“FBI telah menerima banyak laporan tentang konferensi yang diganggu oleh gambar-gambar porno dan/atau ujaran kebencian dan bahasa yang mengancam," bunyi peringatan dari divisi agensi itu di Boston, seperti dikutip dari laman New York Post, Selasa, 31 Maret 2020.
FBI memberikan dua contoh kasus. Pertama, yang disebut ‘Zoom-bombing’ di Massachusetts, termasuk di mana seseorang meretas rapat sekolah dan mengirim simbol fasisme swastika. Kedua, seorang peretas masuk ke kelas online dengan menggunakan software telekonferensi, dan meneriakkan kata-kata kotor.
Di New York, pertemuan Dewan Kota Esopus pada Senin, 30 Maret 2020, juga dilaporkan diganggu. Sekelompok oknum masuk dan menggunakan kata-kata rasis. Peretas juga menampilkan screenshot situs web kelompok kebencian dan sebuah halaman Facebook.
Di tempat terpisah, anggota DPR Amerika, Christopher Farrell, berencana menyerahkan rekaman pertemuan melalui aplikasi Zoom kepada pihak berwenang. Dia mengadukan adanya kejahatan rasial yang terjadi.
FBI mengeluarkan kiat untuk menghindari peretasan, termasuk membuat rapat atau ruang kelas di Zoom pribadi. Isinya, tidak berbagi tautan konferensi di media sosial dan mengelola opsi berbagi layar sehingga hanya tuan rumah yang dapat menampilkannya.
Sebelumnya diberitakan, aplikasi konferensi video dan rapat online Zoom mengalami peningkatan drastis dalam jumlah unduhan semenjak wabah virus corona COVID-19 menyebar. Hal ini didorong penerapan pembatasan aktivitias sosial (social distancing) yang membuat banyak orang melakukan kegiatan di rumah.
Antara 22 Februari dan 22 Maret 2020, unduhan aplikasi Zoom meningkat sebesar 1.270 persen, lebih dari 12 kali lipat, menurut data yang dikumpulkan oleh Learnbonds. Unduhan tertinggi ada di platform dengan sistem operasi iOS dan Android.
NEW YORK POST | THE DAILY FREEMAN
