Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakai Teknologi AI, Uji COVID-19 Tak Perlu Tes Darah dan Swab

Reporter

image-gnews
Rapid test kit untuk skrining COVID-19 yang dipakai RS Hasan Sadikin Bandung, Rabu 25 Maret 2020.  Alat uji cepat itu digunakan kepada 300-an karyawan di Ring 1. FOTO/Dok.RSHS
Rapid test kit untuk skrining COVID-19 yang dipakai RS Hasan Sadikin Bandung, Rabu 25 Maret 2020. Alat uji cepat itu digunakan kepada 300-an karyawan di Ring 1. FOTO/Dok.RSHS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Metode dan alat baru untuk menguji ada atau tidaknya infeksi virus corona COVID-19 berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dinilai potensial untuk diterapkan di Indonesia. Alat uji itu, tanpa tes darah dan swab (pengambilan sampel lendir dari tenggorokan), bisa mengatasi masalah kelangkaan alat uji dan kecepatan mendapatkan hasilnya. 

Praktisi teknologi AI, Karim Taslim, mengatakan saat ini telah berkembang metode baru itu yang disebutnya yang tak kalah akurat dengan tes darah ataupun genetika. Menurutnya, solusi AI itu telah digunakan di Wuhan, China, dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Alat baru berbasis AI tersebut, kata Karim, potensial diterapkan di Indonesia karena dapat dipasang terhubung ke alat pemindai computed tomography atau CT Scan yang umumnya sudah dimiliki semua RSUD di Indonesia. “Kecepatan pembacaannya hanya dalam hitungan 10 detik karena memang menggunakan teknologi Artificial Intelligence,” kata Karim, Kamis 2 April 2020.

Karim menerangkan, alat tersebut diproduksi dengan nama pasar Axial AI (uAI Discover PNA), dikembangkan oleh Shanghai Research Center for Brain Science and Brain-inspired Intelligence bersama China Academic of Sciences, Neurobionix, dan Skymind Laboratory of Neurobionix Research.

Alat tersebut, Karim mengatakan, dikembangkan untuk membantu tim medis mendiagnosis pasien dengan gejala COVID-19 secara lebih cepat. Axial AI juga dapat secara otomatis menganalisis hasil foto CT scan dalam waktu 10 detik dengan akurasi lebih dari 90 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sistem ini secara luas telah digunakan di seluruh Wuhan, Provinsi Hubei, dan provinsi lain di China,” katanya. Bahkan rumah sakit khusus COVID-19 di Wuhan yakni Huo Shen Shan dan Lei Shen Shan Hospital, disebutnya telah menggunakan alat itu. 

Axial AI ini juga dapat membantu memonitor perkembangan dari pasien COVID-19 karena bisa membandingkan hasil foto CT Scan yang tersimpan di database dengan hasil foto scan terbaru dari waktu ke waktu. Selain itu dalam waktu singkat bisa memberikan kesimpulan apakah kondisi pasien membaik atau memburuk. "Hal itu memungkinkan pasien mendapat penanganan lebih dini dan konsisten."

Karim menerangkan, bentuk alat yang dimaksudnya lebih kecil daripada CPU. Dilengkapi monitor, alat itu hanya perlu dipasangkan di CT scan untuk kemudian memindai bagian paru-paru pasien. "Dengan menggunakan kecanggihan AI dapat langsung diketahui hasil dari pola-pola yang terekam pada paru-paru dan ginjal pasien COVID-19 yang umumnya terganggu," kata dia. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

17 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

1 hari lalu

Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

5 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

5 hari lalu

Logo Amazon. Sumber: Reuters
Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

7 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

7 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

Teknologi AI berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di luar ancamannya, berikut beberapa profesi menjanjikan di bidang pengembangan AI.


Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

7 hari lalu

Ilustrasi sains. shutterstock.com
Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

Bill Gates menyakini tiga pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh AI, salah satunya adalah biosains. Intip peluang kariernya.