Lalu, kondisi udara ideal untuk virus corona diketahui adalah temperatur sekitar 8-10 Celsius dan kelembapan 60-90 persen. Artinya dalam lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi merupakan kondisi lingkungan yang kurang ideal untuk penyebaran penyakit itu. Para peneliti itu menyimpulkan bahwa kombinasi dari temperatur dan kelembapan relatif sudah cukup memiliki pengaruh dalam penyebaran transmisi COVID-19.
Penelitian lain juga menemukan penyebaran optimum COVID-19 pada suhu yang sangat rendah 1–9 Celsius. Artinya semakin tinggi temperatur, maka kemungkinan adanya kasus COVID-19 harian akan semakin rendah.
"Serupa dengan virus influenza, virus Corona ini cenderung lebih stabil dalam lingkungan suhu udara dingin dan kering. Kondisi udara seperti itu juga dapat melemahkan host immunity seseorang dan mengakibatkan kerentanan terhadap virus," bunyi hasil riset.
Peneliti yang memprediksi dengan model matematis dan memasukkan kondisi demografi manusia dan mobilitasnya juga menyimpulkan bahwa iklim tropis dapat membantu menghambat penyebaran virus tersebut. Model yang sama juga menjelaskan bahwa terhambatnya penyebaran virus dikarenakan kondisi iklim tropis dapat membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil.
"Akibatnya penularan virus corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat, dan akhirnya kapasitas peningkatan kasus terinfeksi untuk menjadi pandemik juga akan terhambat."
Sayangnya, semua itu bukan penentu jumlah temuan kasus infeksi terutama setelah outbreak gelombang kedua. Tim BMKG-UGM menyatakan meningkatnya kasus pada gelombang kedua saat ini di Indonesia tampaknya lebih kuat pengaruh pergerakan atau mobilitas manusia dan interaksi sosial.
Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan suhu rata-rata berkisar antara 27-30 derajat Celsius dan kelembapan udara berkisar antara 70–95 persen sebenarnya merupakan lingkungan yang cenderung tidak ideal untuk outbreak COVID-19. Namun fakta menunjukkan bahwa kasus Gelombang ke-2 COVID-19 telah menyebar di Indonesia sejak awal Maret 2020.