Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien COVID-19 Sembuh dan Kembali Terinfeksi: Ada 2 Dugaan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pasien di Cina, Jepang dan Korea Selatan yang didiagnosis terpapar virus corona COVID-19 dan tampaknya pulih menjadi berita utama setelah dinyatakan kembali positif virus tersebut.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pasien dapat terinfeksi kembali oleh COVID-19 setelah mereka tampak pulih dari gejalanya. Pada jenis virus corona lainnya, para ahli mengatakan antibodi yang diproduksi pasien selama infeksi memberi mereka kekebalan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Sebagaimana dilaporkan TIME, Jumat, 3 April 2020, para ahli mengatakan bahwa kemungkinan laporan pasien yang tampaknya telah pulih tetapi kemudian dites kembali positif itu bukan contoh infeksi ulang, tetapi kasus di mana infeksi yang menetap tidak terdeteksi oleh tes untuk suatu jangka waktu.

Para ahli mengatakan respons antibodi tubuh, yang dipicu oleh timbulnya virus, tidak memungkinkan pasien yang telah pulih dari COVID-19 dapat terinfeksi ulang segera setelah tertular virus. Antibodi biasanya diproduksi di tubuh pasien sekitar tujuh hingga 10 hari setelah serangan awal virus, kata Vineet Menachery, seorang ahli virologi di University of Texas Medical Branch.

Mereka menduga tes positif setelah pemulihan bisa berarti tes menghasilkan negatif palsu dan bahwa pasien masih terinfeksi. "Mungkin karena kualitas spesimen yang mereka ambil dan mungkin karena tes itu tidak begitu sensitif," jelas David Hui, seorang ahli pengobatan pernapasan di Universitas Cina Hong Kong yang mempelajari wabah sindrom pernafasan akut (SARS) 2002-2003, yang disebabkan oleh virus corona dalam keluarga yang sama dengan SARS-CoV-2.

Tes positif setelah pemulihan juga dapat mendeteksi sisa RNA (asam ribonukleat) virus dalam tubuh, tetapi tidak dalam jumlah yang cukup tinggi untuk menyebabkan penyakit, kata Menachery. "RNA virus dapat bertahan lama bahkan setelah virus yang sebenarnya telah dihentikan."

Sebuah studi pada pasien COVID-19 yang pulih di kota Shenzhen Cina selatan menemukan bahwa 38 dari 262, atau hampir 15 persen dari pasien, dites positif setelah mereka dipulangkan.

Mereka dikonfirmasi melalui tes PCR (polymerase chain reaction), yang saat ini menjadi standar emas untuk pengujian virus corona. Penelitian ini belum ditinjau oleh sejawat, tetapi menawarkan beberapa wawasan awal tentang potensi infeksi ulang. 38 pasien kebanyakan muda (di bawah usia 14) dan menunjukkan gejala ringan selama periode infeksi mereka. Para pasien umumnya tidak bergejala pada saat tes positif kedua mereka.

Di Wuhan, Cina, tempat pandemi dimulai, para peneliti melihat studi kasus empat pekerja medis yang memiliki tiga tes PCR positif berturut-turut setelah tampaknya pulih. Mirip dengan penelitian di Shenzhen, pasien tidak menunjukkan gejala dan anggota keluarga mereka tidak terinfeksi.

Di luar Cina, setidaknya dua kasus seperti itu juga telah dilaporkan di Jepang (termasuk satu penumpang kapal pesiar Diamond Princess) dan satu kasus dilaporkan di Korea Selatan. Ketiganya dilaporkan menunjukkan gejala infeksi setelah pemulihan awal, dan kemudian dites kembali dengan hasil positif.

Belum ada penelitian untuk menentukan apakah pasien yang sembuh dari COVID-19 kebal terhadap penyakit ini — dan jika demikian, berapa lama kekebalan akan bertahan. Namun, studi pendahuluan memberikan beberapa petunjuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai contoh, satu studi yang dilakukan oleh para peneliti Cina (yang belum ditinjau oleh rekan sejawat) menemukan bahwa antibodi pada monyet rhesus menjaga primata yang pulih dari COVID-19 untuk tidak terinfeksi lagi setelah terpapar virus.

Dengan tidak adanya hasil penelitian soal kekebalan itu, para peneliti melihat informasi yang diketahui tentang anggota keluarga virus corona lainnya. "Kita baru tiga setengah bulan memasuki pandemi," kata Hsu Li Yang, seorang profesor dan ahli penyakit menular di National University of Singapore.

“Komentar yang kami buat didasarkan pada pengetahuan sebelumnya tentang virus corona manusia dan SARS lainnya. Tetapi apakah mereka berlaku di COVID-19, kami tidak begitu yakin saat ini."

Satu studi yang dilakukan oleh para peneliti Taiwan menemukan bahwa orang yang selamat dari wabah SARS pada tahun 2003 memiliki antibodi yang bertahan hingga tiga tahun — yang menunjukkan kekebalan.

Hui mencatat bahwa orang yang selamat dari sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS, yang juga disebabkan oleh virus yang terkait dengan penyebab COVID-19) ditemukan bertahan hanya sekitar satu tahun.

Menachery memperkirakan bahwa antibodi COVID-19 akan tetap berada dalam sistem pasien selama "dua hingga tiga tahun," berdasarkan apa yang diketahui tentang virus corona lain, tetapi ia mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti.

Tingkat kekebalan juga bisa berbeda dari orang ke orang tergantung pada kekuatan respons antibodi pasien. Orang yang lebih muda, lebih sehat kemungkinan akan menghasilkan respons antibodi yang lebih kuat, memberi mereka lebih banyak perlindungan terhadap virus di masa depan.

"Kami berharap bahwa jika Anda memiliki antibodi yang menetralkan virus, Anda akan memiliki kekebalan," kata Menachery. "Berapa lama antibodi bertahan masih dipertanyakan."

TIME

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

11 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

13 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

14 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

16 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

16 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual