TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien virus corona COVID-19 dalam perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit turun untuk pertama kalinya di Italia pada Sabtu, 4 April 2020. Negara itu juga menyambut peningkatan kematian terendah harian dalam dua minggu terakhir.
Negara yang dipimpin Presiden Sergio Mattarella itu melaporkan 681 kematian akibat COVID-19 pada hari Sabtu, sehingga total menjadi 15.632. Jumlah tersebut adalah kenaikan harian terendah sejak 23 Maret setelah wabah berawal pada 21 Februari.
Mengutip laman New York Post, Minggu, jumlah pasien di unit perawatan intensif turun 74 orang menjadi 3.994 dari 4.068 pada hari Jumat, 3 April 2020.
Menurut menteri kesehatan Italia Roberto Speranza, para ahli mengatakan Italia berada di jalur yang benar dan langkah-langkah drastis yang diambil mulai membuahkan hasil.
"Saya tetap memperingatkan bagaimanapun bahwa tidak termaafkan untuk menganggap ini adalah kekalahan definitif dari COVID-19 dan ini akan menjadi pertempuran panjang," ujar Speranza, seperti dikutip laman The Guardian.
Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara ini naik dari 119.827 menjadi 124.632, tapi para pejabat percaya bahwa mereka telah berhasil menstabilkan peningkatan, dengan harapan bahwa penurunan akan segera menyusul.
Italia dan beberapa negara lain seperti Spanyol telah melakukan langkah-langkah pembatasan sosial yang cukup ketat jika dibandingkan dengan New York. Di negara bagian New York — pusat penyebaran virus corona Amerika Serikat — lalu lintas pejalan kaki di taman umum turun 47 persen dan penumpang di stasiun transit turun 68 persen.
Namun, menurut data dari Google, baik Italia dan Spanyol mencatat penurunan sekitar 90 persen aktivitas sosial.
NEW YORK POST | THE GUARDIAN