Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Macan Tutul Liar Mati Setelah Telan Potongan Sepatu Boots

image-gnews
Anak macan tutul yang tertangkap di Sukabumi dimasukkan dalam kandang ayam. (Dok. BKSDA)
Anak macan tutul yang tertangkap di Sukabumi dimasukkan dalam kandang ayam. (Dok. BKSDA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor anak macan tutul liar mati setelah menelan potongan sepatu boots karet di Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat. Sebelumnya anak macan jantan berumur sekitar satu tahun itu ditangkap dengan jaring saat berkeliaran di peternakan ayam.

“Saat ditangkap karyawan peternakan kondisinya sudah lemah,” kata Lana Sari, Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Jawa Barat, Senin 6 April 2020.

Pada Jumat pekan lalu sekitar pukul 10 pagi, kata Lana, pihaknya mendapat laporan bahwa ada seekor macan tutul yang ditangkap warga. Menjelang tengah hari petugas yang dikirim tiba di lokasi penangkapan. “Petugas kami kaget karena di lokasi sudah ramai orang termasuk media,” ujarnya.

Macan tutul itu masih kecil atau anak dengan perkiraan umur satu tahun. Ketika ditangkap dengan jaring, anak macan itu tidak melawan. “Dia tidak bisa berdiri hanya rebahan,” ujarnya. Badan anak macan itu juga dilaporkan agak kurus. Menurut keterangan karyawan peternakan, anak macan itu sudah terlihat sejak Kamis atau sehari sebelum penangkapan.

Setelah ditangkap anak macan itu dimasukkan ke kandang ayam. Petugas dari Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango kemudian membawa anak macan itu ke kantor. Dokter hewan dipanggil untuk memeriksa. Namun anak macan itu enggan makan dan minum. Selanjutnya satwa liar itu diangkut ke Taman Safari Indonesia. “Sabtu malam mati dan ditemukan potongan sepatu boots di perutnya,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karyawan peternakan ayam melaporkan anak macan itu sempat membawa sepatu boots. Diduga sepatu itu dimainkan sambil digigit lalu potongannya ada yang tertelan. “Kami juga heran kok ada macan yang makan sepatu,” kata dia. Sejauh ini potongan sepatu itu yang diduga menyebabkan kematian anak macan tutul jantan itu. Soal kemungkinan sakit lainnya sebelum penangkapan tidak diketahui.

Saat ini BKSDA tengah menunggu perintah atasan soal penguburan. Menurut Lana, jasad anak macan tutul itu tidak akan dikeringkan atau di off-set. “Penguburannya di lokasi Taman Safari saja yang dekat,” kata dia.

Selanjutnya Lana meminta petugas BKSDA dan Taman Nasional untuk memantau kemungkinan sang induk mencari anaknya yang telah mati. “Kalau anak kan pasti nggak jauh dari induknya,” ujarnya. Sejauh ini belum ada laporan macan tutul dewasa yang berkeliaran ke kaki Gunung Gede-Pangrango.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

3 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

5 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

24 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

30 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

30 hari lalu

Macan tutul jawa yang sudah langka dan terancam puncah terekam kamera di kawasan hutan Gunung Sanggabuana Karawang. (ANTARA/dok Dedi Mulyadi)
Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan survei untuk mengetahui populasi Macan Tutul Jawa.


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

32 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.


Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

41 hari lalu

Petugas karantina wilayah kerja Bakauheni memeriksa ribuan ekor burung tanpa dokumen yang hendak diselundupkan pada Kamis, 15 Februari 2024. (ANTARA/HO/Karantina Bakauheni)
Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.