TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah mencapai tonggak keberhasilan dalam menangani virus corona dengan melaporkan tidak ada kematian pasien COVID-19 untuk pertama kalinya sejak Januari 2020.
Wuhan mencatat nol kematian terkait COVID-19 pada hari Senin, 6 April 2020, sementara wilayah lain di Cina telah melaporkan nol kematian sejak 31 Maret 2020.
Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan ada 32 infeksi baru pada hari Senin, yang turun dari 39 infeksi sehari sebelumnya, sebagaimana dikutip New York Post, Selasa.
Wuhan hanya melaporkan dua infeksi baru dalam dua minggu terakhir, bahkan mengizinkan penduduk yang sehat untuk beraktivitas pertama kalinya sejak kota berpenduduk 11 juta itu diisolasi pada 23 Januari.
Dengan Cina daratan yang melewati puncak infeksi pada bulan Februari, pihak berwenang telah mengalihkan perhatian mereka ke kasus impor dan pasien tanpa gejala, yang masih dapat menularkan virus, demikian dikutip laman Aljazeera, Selasa, 7 April 2020.
Cina menutup perbatasannya dengan orang asing ketika virus itu menyebar secara global, meskipun sebagian besar kasus impor melibatkan warga negara Cina yang kembali dari luar negeri. Penerbangan internasional telah berkurang menjadi sekitar 3.000 sehari pada bulan April dari puluhan ribu sebelumnya.
Cina juga mulai melakukan pengujian untuk virus corona pada semua kedatangan penerbangan internasional bulan ini. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina daratan mencapai 82.718 per Selasa malam, 7 April 2020, dengan jumlah kematian 3.335 orang dan 77.140 orang yang sembuh.
Sementara secara global menurut peta sebaran yang dibuat oleh Johns Hopkins University, COVID-19 sudah menyebar ke 184 negara dengan total kasus terinfeksi 1.365.004 dan kematian 76.507 orang.
NEW YORK POST | ALJAZEERA