TEMPO.CO, Solo - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat ini terus membuat perencanaan implementasi kebijakan Kampus Merdeka yang akan diarahkan untuk percepatan penanganan wabah COVID-19.
"Sedang kami susun, mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu cepat," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho, Kamis 9 April 2020. Menurutnya, beberapa poin dalam program Kampus Merdeka bisa disesuaikan untuk kepentingan penanganan wabah tersebut.
Program Kampus Merdeka merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada Januari kemarin. Salah satu poin yang ada dalam kebijakan itu adalah memberi keleluasaan bagi mahasiswa untuk belajar di luar ruang kuliah.
Menurut Jamal, mahasiswa bisa ikut berpartisipasi di dalam masyarakat dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19. "Misalkan saja mahasiswa desain atau seni rupa merancang materi untuk kampanye, misalnya imbauan larangan mudik," katanya.
Mahasiswa juga bisa menginisiasi gerakan-gerakan dalam masyarakat untuk menangani penyebaran wabah COVID-19. "Misalnya menginisiasi dapur umum atau pembuatan masker kain untuk dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Selain sebagai implementasi program Kampus Merdeka, rancangan ini juga bisa digunakan sebagai pengganti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). "Tentu saja khusus bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah teorinya," kata Jamal.
Dia berharap rancangan program itu bisa segera diselesaikan dan sosialisasikan kepada mahasiswa yang saat ini menghentikan kuliah tatap muka. Menurutnya, program tersebut bisa diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas.
AHMAD RAFIQ