Di Australia, sebanyak 30 orang termasuk wisatawan kelas backpacker juga terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menghadiri pesta di sebuah paviliun di Pantai Bondi pada 15 Maret lalu. Pesta itu terjadi pada malam sebelum pemerintah setempat mengeluarkan aturan yang melarang lebih dari 500 orang berkumpul.
“Satu pola yang kami lihat di berbagai lokasi di dunia adalah di manapun ada acara pesta, menyanyi dan menari, penularan virus akan terjadi lebih luas,” kata Hendrik Streeck, profesor virologi di University of Bonn, Jerman.
Virus corona tidak cuma membayangi pesta dan karnaval. Acara ziarah 2.500 jemaat yang berkumpul di Gereja Porte Ouvere di Bourtzwiller, Distrik Mulhouse, Alsace, Prancis sebelah timur, pun 'dimangsa'.
Ribuan jemaat itu tidak datang dari Prancis saja. Mereka berkumpul untuk sembahyang dan berpuasa bersama 17-21 Februari lalu seperti halnya yang telah rutin dilakukan selama 25 tahun terakhir.
“Selama lima hari itu, para jemaat saling menyapa, cium pipi , dan bergandengan tangan," kata Nathalie Schnoebelen, jurubicara gereja itu. Namun Nathalie membantah gereja telah mengabaikan adanya wabah dengan mengatakan saat itu belum banyak kasusnya di Prancis.
Sebulan berselang dari agenda ribuan jemaat gereja itu, Prancis menerapkan penguncian wilayah secara nasional atau lockdown. Di antara 83 ribu kasus COVID-19 di Prancis saat ini, terselip nama Samuel Peterschmitt (pendeta utama yang juga putra dari Jean Peterschmitt, pendiri gereja Porte Ouvere).
Ribuan orang dari lingkungan Baibuting di Wuhan menghadiri jamuan Tahun Baru Imlek. SCMP.com/Ahandout
Seluruhnya, ada 18 orang dalam keluarga Samuel yang positif COVID-19. Ada juga dalam data nasional Prancis yakni seorang perawat anggota jemaat gereja yang sama yang menciptakan kluster 250 kasus infeksi baru di Rumah Sakit Universitas Strasbourg.
Dua orang pensiunan dan jemaat gereja yang sama pulang ke rumahnya di Ajaccio di Corsica. Kini di pulau di Laut Tengah itu sudah ada sedikitnya 26 kasus COVID-19 dan 21 orang meninggal karenanya.
Secara keseluruhan, per 8 Maret, ada sekitar 1.000 kasus virus corona yang terkait dengan acara para jemaah Gereja Porte Ouvere. Dan saat ini Mulhouse menjadi daerah paling terpukul oleh COVID-19 di Prancis.
GUARDIAN