"Masyarakat kita (Amerika) tidak seperti masyarakat Cina, dan masih harus dilihat. Virus corona saat ini, dan itu dapat membunuh, jadi semua orang berisiko," katanya menuturkan.
Dampak dari virus corona baru ini mengganggu berbagai aktivitas, mulai dari sosial hingga ekonomi, dan Plotkin setuju dampak itu jauh lebih besar daripada dengan rubella. Namun, Plotkin menyatakan tidak menilai dari segi itu.
Dia lalu berpikir sudah selayaknya apa yang dilakukan hari ini tentang pembatasan aktivitas sosial untuk menghentikan penyebaran virus corona. "Itu pada akhirnya mengurangi jumlah orang yang terinfeksi. Jika kita tidak (mengisolasi secara sosial), maka mungkin 70 persen hingga 80 persen dari kita akan terinfeksi," kata dia.
Dia menolak membandingkan sikap pemerintah dalam menghadapi rubella dan COVID-19 sekarang. Meskipun ada banyak kesengsaraan di tahun 60-an dan penelitian diluncurkan oleh hibah melalui pemerintah, kedua pandemi itu disebutnya memiliki kepanikan yang berbeda.
Menurut Plotkin, investasi yang diberikan tidak sama, dan saat rubella tidak ada isolasi. Respon pada COVID-19 adalah respons yang jauh lebih besar daripada rubella dulu.
"Kami sedang terburu-buru mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona ini. Di tahun 60-an ada banyak upaya untuk mengembangkan vaksin, termasuk vaksin saya, tapi itu tidak sama dengan yang ada sekarang," kata Plotkin.
WISTAN INSTITUTE | CNBC