TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan final menuju peluncuran Perseverance, wahana jelajah NASA, ke Mars pada tahun ini terus dilakukan di Pusat Antariksa Kennedy di Florida, Amerika Serikat. Peluncuran disebut-sebut bisa saja dilakukan antara 17 Juli dan 5 Agustus.
Dalam seminggu belakangan, tim merangkai mesin, mengujinya, dan mengisi tangki bahan bakarnya. Mereka juga menyatukan Helikopter Mars sistem pelepasannya nanti ke perut wahana itu, memastikannya siap terbang sesampainya nanti di Mars. Helikopter berbobot 1,8 kilogram dengan baling-baling beridiameter 1,2 meter itu akan merintis penerbangan wahana nirawak luar angkasa di masa depan.
Tim di Pusat Antariksa itu telah membuktikan helikopter itu bisa terbang dalam kondisi atmosfer Mars ketika mengujinya dalam Space Simulator milik Jet Propulsion Lab NASA. Tim mereplikasi atmosfer Mars dan gaya gravitasinya dalam silinder vakum. Saat tu helikopter mampu terbang berputar-putar sekitar dua inci di atas permukaan. “Besok-besok helikopter ini sudah akan terbang di Mars.”
Perseverance dan Helikopter Mars telah dinyatakan siap per 6 April 2020. Kesiapan dinyatakan setelah helikopter dipastikan bisa mengirim dan menerima data maupun setrum dari Perseverance. Total tim menyelesaikan 34 koneksi elektrik di antara helikopter dan wahana induknya itu.
Helikopter Mars akan bergantung kepada Perseverance untuk kebutuhan energinya sebelum bisa membangkitkannya sendiri menggunakan panel surya miliknya yang tersemat di atas dua baling-baling kembarnya. Drone helikopter belum akan meninggalkan Perseverance selama 2,5 bulan pasca mendarat di Mars.
Proyeksinya adalah, begitu Perseverance telah bergerak sekitar 330 kaki dari titik mendaratnya, saat itulah Helikopter Mars memulai misi terbang 30 harinya. Misi telah ditetapkan: helikopter akan terbang ke lokasi yang disebut Kawah Jezero.
Perseverance, wahana robotik berbobot 1.025 kilogram, itu sendiri akan asik mencari tanda-tanda kehidupan mikroba di planet itu, termasuk karakterisasi iklim dan geologi Mars, serta mengumpulkan sampel untuk perjalanannya pulang kembali ke Bumi.
ENGADGET | NASA