TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang pengembang alat medis Amerika Serikat, Johnson & Johnson (J&J), berencana memproduksi antara 600-900 juta dosis vaksin virus corona baru pada akhir kuartal pertama 2021, jika uji coba manusia berjalan sesuai rencana. Bahkan, perusahaan menargetkan membuat 1 miliar dosis atau lebih setiap tahunnya.
Berita terpopuler selanjutnya, di tengah wabah virus corona COVID-19, seekor gajah sumatera liar dibunuh karena dianggap hama dan kerap memasuki permukiman warga.
Lainnya, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Jakarta, Andika Chandra Putra, memastikan pemberian obat chloroquine kepada pasien COVID-19 di Indonesia dilakukan dengan pemeriksaan awal dan pemantauan agar tidak ada risiko efek samping.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Jika Lolos Uji, J&J Produksi 1 Miliar Vaksin COVID-19 Setahun
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Pengembang peralatan medis Amerika Serikat, Johnson & Johnson (J&J), berencana memproduksi antara 600-900 juta dosis vaksin virus corona baru pada akhir kuartal pertama 2021, jika uji coba manusia berjalan sesuai rencana. Bahkan, perusahaan menargetkan membuat 1 miliar dosis atau lebih setiap tahunnya.
Akhir bulan lalu J&J mengatakan akan mulai melakukan pengujian pada manusia dengan vaksin eksperimental untuk virus corona pada September dan akan tersedia untuk otorisasi penggunaan darurat pada awal 2021, demikian dikutip laman CNBC, Selasa, 14 April 2020.
J&J berkomitmen menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar dalam kemitraan dengan Federal Biomedical Advanced Research and Development Authority --bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, untuk mendanai bersama penelitian vaksin.
2. Gajah Sumatera Terpisah dari Rombongan Dibunuh, Belalai Terpotong
Petugas BBKSDA Riau dan Kepolisian mengamankan lokasi pembunuhan gajah sumatera di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu, 15 April 2020. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Riau
Di tengah wabah virus corona COVID-19, seekor gajah sumatera liar dibunuh karena dianggap hama dan kerap memasuki permukiman warga.
“Gajah yang mati tersebut merupakan gajah tunggal yang telah terpisah dari rombongannya pada kantong Gajah Tesso Tenggara, yang beberapa kali memasuki baik area pemukiman maupun perkebunan masyarakat yang merupakan bagian dari wilayah jelajah atau home range gajah tersebut,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono di Pekanbaru, Kamis, 16 April 2020.
Ia menjelaskan pada 15 April 2020 sekitar pukul 14.12 WIB pihaknya menerima laporan adanya seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang mati dari Babhinkamtibmas Polsek Kelayang.
3. COVID-19, Dokter Paru Indonesia Bicara Efek Samping Chloroquine
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat malaria, Chloroquine, yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020. Obat ini digunakan sebagai satu di antara terapi eksperimental yang digunakan untuk pasien COVID-19 di dunia sambil menunggu riset obat dan vaksin untuk penyakit karena virus corona 2019 itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Pemberian obat chloroquine kepada pasien COVID-19 di Indonesia dilakukan dengan pemeriksaan awal dan pemantauan untuk memastikan tidak ada risiko efek samping. Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Jakarta, Andika Chandra Putra, memastikan itu ketika dihubungi di Jakarta, Rabu 15 April 2020.
"Bagi klinisi tentu sebelum memberikan obat itu harus dipastikan dulu kondisi jantungnya baik atau tidak. Atau melakukan pemantauan lewat EKG (elektrokardiogram) melihat irama jantungnya ada perburukan atau tidak," katanya.
Andika yang juga Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengakui ada risiko dari penggunaan obat anti malaria itu untuk merawat pasien COVID-19, penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Efek samping mulai dari yang ringan seperti sakit kepala, kram perut, dan mual, sampai dengan yang berat yaitu gangguan irama jantung.