TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 tak hanya memacu kerja para ilmuwan di sejumlah laboratorium vaksin dan obat di dunia. Tapi juga para peneliti dan teknisi di bengkel-bengkel robotik di banyak negara. Jika fokus di laboratorium virus adalah menyelamatkan pasien, di bengkel robotik pekerjaan tertuju pada keselamatan petugas medis.
Petugas medis mendapat sorotan tersendiri dalam pandemi. Di Amerika, Indonesia, atau negara lain, situasinya serupa: risiko tertular cukup tinggi pada para perawat dan dokter yang menangani para pasien COVID-19. Terlebih dengan masalah keterbatasan alat pelindung diri. Korban pun sudah berjatuhan.
Itu sebabnya inovasi dilakukan untuk melindungi para petugas medis. Bantuan robot hanya satu dari sejumlah inovasi yang telah ditawarkan. Lainnya adalah berupa perangkat atau cara yang bisa digunakan petugas medis untuk bekerja.
Berikut ini beberapa inovasi tersebut seperti yang terekam dalam pemberitaan Tempo.co,
- COROBOT di Israel
Ini adalah satu di antara solusi robot yang dikembangkan di Israel. COROBOT bisa dioperasikan dari jarak jauh oleh staf medis menggunakan joystick atau aplikasi smartphone, dengan bantuan kamera video yang terpasang pada robot. Prototipe pertama dapat mengambil tugas-tugas seperti memindahkan obat-obatan, makanan atau peralatan.
"Pada tahap selanjutnya robot akan menggabungkan sistem komunikasi yang mencakup layar, kamera, mikrofon dan speaker, serta akan bisa bergerak dari pasien ke pasien dan mengirimkan informasi ke staf medis secara real time," kata Gil Yudilevitch dari Fakultas Teknik Aerospace Engineering.
Yudilevitch adalah ketua tim teknik mahasiswa dan alumni FIRST Program Robotika dari Reali School di Haifa, yang merancang bangun COROBOT. Dia berharap, masih akan bisa menambahkan fitur yang akan membantu dengan perawatan yang sebenarnya, seperti sensor yang akan memeriksa denyut nadi pasien dan kadar oksigen darah.
Tim peneliti mengendalikan Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 14 April 2020. Robot RAISA yang dibuat dari hasil kerja sama ITS dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tersebut guna membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan pelayanan sekaligus mengurangi interaksi langsung dengan pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Moch Asim
-Robot RAISA dari ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga telah meluncurkan Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA). Seperti yang dikembangkan di tempat lain, robot itu bisa digunakan untuk meminimalisir kontak antara petugas medis dengan pasien COVID-19 serta mengurangi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD).
RAISA juga dikendalikan dari jarak jauh dengan joystick. Robot ini merupakan gabungan teknologi yang ada pada empat robot milik ITS sebelumnya, yakni robot sepakbola beroda (Iris), robot kapal tanpa awak (Barunastra), robot humanoid (Ichiro), dan robot untuk Kontes Robot Indonesia (KRI).
"Dengan menggandeng orang-orang medis dari RSUA, semakin melengkapi fitur pada robot yang akan dibutuhkan pasien nantinya," kata Mochamad Ashari, Rektor ITS yang juga guru besar Teknik Elektro itu.