Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bill Gates Jadi Sasaran Teori Konspirasi Pandemi Virus Corona

image-gnews
Bill Gates, 63 tahun, menempati urutan kedua sebagai orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes sekitar 90 milliar Dollar AS. REUTERS
Bill Gates, 63 tahun, menempati urutan kedua sebagai orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes sekitar 90 milliar Dollar AS. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang di media sosial menuduh pendiri Microsoft Bill Gates sebagai orang di balik pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV2.

Mengutip laman Forbes, Minggu, 19 April 2020, konspirasi itu muncul setelah Gates -- yang mundur dari perusahaan dan menjadi dermawan mengelola Bill dan Melinda Gates -- menghabiskan banyak dana dalam mendukung upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus corona.

Teori konspirasi mengklaim bahwa Gates entah bagaimana menciptakan pandemi COVID-19.  Gates melalui akun Instagramnya @thisisbillgates mengunggah sebuah gambar di balik kaca bening dengan foto dirinya dengan poster bertuliskan ‘Thank You, Health Care Workers’. 

"Terima kasih kepada semua pekerja perawatan kesehatan yang melakukan upaya heroik untuk menguji dan merawat pasien di seluruh Amerika Serikat dan dunia,” bunyi keterangan gambar yang ditulis Gates pada 5 April 2020.

Postingan tersebut mendapatkan banyak komentar dari netizen, contohnya akun bernama @realcandaceowens yang mengatakan, “Sepertinya ketenaran #coronavirus Anda telah menjadi bumerang, hardcore. Akan mewariskan vaksin apa pun yang sedang Anda buat juga, tapi saya berharap Anda baik-baik saja.”

Lainnya, akun @thedorianyates menulis komentar, “suatu hari Anda akan menjawab kejahatan Anda, jika Anda menginginkan pengurangan populasi, mengapa Anda tidak mulai dari diri sendiri dan anak-anak Anda. Siapa yang tidak divaksinasi."

Ada berbagai pesan anti-vaksinasi, bahkan saran bahwa Gates ingin menempatkan microchip pada orang untuk melacaknya. Semua ini setelah Gates memposting pesan terima kasih kepada petugas kesehatan.

Selain itu, beberapa juga ada yang berkomentar bahwa mereka memiliki bukti di balik klaim mereka, bahwa Gates ‘menginginkan’ pengurangan populasi atau anak-anaknya tidak divaksinasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gates telah berkontribusi besar dalam pengembangan dan pengiriman berbagai vaksin di seluruh dunia. Vaksin-vaksin ini terus mencegah potensi penyakit yang mengancam jiwa seperti campak dan polio, namun menjadi bumerang karena mengurangi populasi manusia.

Beberapa komentar lain juga merujuk pada dukungan Gates untuk mendanai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Netizen mengatakan, "Amerika telah menangguhkan pembayaran kepada WHO dan Yayasan Bill dan Melinda Gates adalah penyumbang terbesar."

Komentar semacam itu mungkin menunjukkan bahwa Gates memiliki motif tersembunyi untuk mendukung WHO seperti dalam postingannya di akun Twitter pada 15 April lalu.

“Menghentikan pendanaan untuk WHO selama krisis kesehatan dunia kedengarannya cukup berbahaya. Pekerjaan mereka memperlambat penyebaran COVID-19 dan jika pekerjaan itu dihentikan tidak ada organisasi lain yang bisa menggantikannya. Dunia membutuhkan @WHO sekarang lebih dari sebelumnya,” tulis Gates.

Gates tidak menyebutkan siapa yang menghentikan pendanaan itu kepada WHO, meskipun seperti mengarah pada Presiden Donald Trump yang sebelumnya menghentikan bantuan.

Trump memberikan alasannya menghentikan bantuan terhadap WHO, dengan menuduh lembaga kesehatan itu salah mengelola dan menutupi penyebaran virus corona.

FORBES | NBC NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdebatan Nyamuk Wolbachia untuk Pengendalian Dengue, Prof Tjandra Punya Lima Catatan

9 jam lalu

Masa dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementrian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 November 2023. Dalam aksinya masa menolak program Kemenkes RI soal penyebaran jutaan nyamuk Wolbachia yang dianggap menyebabkan Demam Berdarah Dengue dan merusak ekosistem karena belum terbukti keberhasilanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perdebatan Nyamuk Wolbachia untuk Pengendalian Dengue, Prof Tjandra Punya Lima Catatan

Perlu dilakukan penelitian jangka panjang, antara lain tentang dampak paparan wolbachia yang relatif homolog.


COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

14 jam lalu

Hillary Clinton.[REUTERS]
COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.


Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

1 hari lalu

Anggota Komunitas Literasa Kolektif menggelar aksi ekperimen sosial Hari AIDS Sedunia di lokasi kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Aksi tersebut untuk memberikan edukasi bahwa para penyandang AIDS butuh perhatian dan simpati dari masyarakat. ANTARA/Maulana Surya
Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Kenali bagaimana kisah awalnya peringatan ini dicanangkan.


Hari Pertama Serangan Israel ke Gaza setelah Gencatan Senjata, Sedikitnya 109 Warga Palestina Tewas

1 hari lalu

Asap mengepul di Gaza utara setelah serangan udara Israel, usai gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir, yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan, 1 Desember 2023. REUTERS/Amir Cohen
Hari Pertama Serangan Israel ke Gaza setelah Gencatan Senjata, Sedikitnya 109 Warga Palestina Tewas

Jumlah korban tewas sejak dimulainya kembali serangan Israel di Gaza pada Jumat 1 Desember 2023 mencapai sedikitnya 109 orang


Menlu Cina Pastikan Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan Berada di Bawah Kendali

3 hari lalu

Suasana kepadatan pengunjung di Rumah Sakit Anak Beijing di distrik Xicheng, Cina, 26 November 2023. Rumah sakit itu tampak penuh sesak akibat antrean panjang di tengah peningkatan kasus Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak. Video Obtained by Reuters/Handout via REUTERS
Menlu Cina Pastikan Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan Berada di Bawah Kendali

Menteri Luar Negeri Wang Yi memastikan lonjakan penyakit pernapasan di Cina baru-baru ini berada di bawah kendali.


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

4 hari lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

5 hari lalu

Orang-orang menunggu di luar rumah sakit anak-anak di tengah peningkatan pneumonia mikoplasma, di Beijing, Cina 24 November 2023. Cina tengah dilanda wabah Penemonia yang banyak menyerang anak-anak. REUTERS/Florence Lo
WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

Lonjakan penyakit pernapasan di Cina saat ini tidak setinggi sebelum pandemi Covid-19, dan bukan disebabkan patogen baru atau tidak biasa.


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

6 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Bill Gates: AI Tak Gantikan Manusia Tapi Sebabkan 3 Hari Kerja Sepekan

7 hari lalu

Pendiri Microsoft Bill Gates bereaksi selama kunjungan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dari Imperial College University, di London, Inggris, 15 Februari 2023. Justin Tallis / Pool via REUTERS
Bill Gates: AI Tak Gantikan Manusia Tapi Sebabkan 3 Hari Kerja Sepekan

AI mungkin tidak menggantikan manusia, tetapi memungkinkan 3 hari kerja dalam seminggu: Bill Gates


Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

9 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.