Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Genetik Tentukan Seberapa Parah Risiko Pasien COVID-19

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi baru yang dirilis oleh American Society for Microbiology mengungkapkan variasi genetik dalam sistem kekebalan tubuh seseorang memiliki peran besar dalam menjelaskan perbedaan kasus COVID-19. Pada dasarnya, penelitian ini menemukan bahwa beberapa sistem kekebalan kurang mampu mengenali infeksi virus corona.

Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Oregon Health & Science University dan Portland VA Research Foundation, yang percaya bahwa variasi gen HLA--komponen sistem kekebalan--dapat membuat orang tertentu lebih rentan terhadap virus corona. 

"Secara khusus, memahami bagaimana variasi dalam HLA dapat mempengaruhi jalannya COVID-19 dan membantu mengidentifikasi individu yang berisiko lebih tinggi dari penyakit ini," bunyi studi itu, seperti dikutip laman The Ladders, Senin, 20 April 2020.

Secara spesifik ilmiah, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Virology itu berfokus pada gen sistem kekebalan yang dikenal sebagai gen antigen leukosit manusia. Gen ini sangat terlibat dalam kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali patogen, tapi hadir dalam berbagai bentuk dan bervariasi pada manusia.

Berkurangnya kemampuan untuk mengenali virus corona ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap gejala-gejala yang berkembang secara umum, serta lebih mungkin mengalami gejala parah yang memerlukan rawat inap.

Studi mereka menunjukkan, beberapa variasi gen sistem kekebalan yang terkait dengan HLA kemungkinan mempengaruhi seseorang untuk merespons infeksi SARS-CoV-2. Selain itu, dicatat bahwa beberapa bentuk gen HLA alternatif tampaknya terkait dengan manifestasi yang sangat parah dari virus corona pada pasien tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam studi sebelumnya, kesimpulan serupa terjadi pada kasus parah virus SARS yang muncul di Cina pada tahun 2002. "Ini menjadi studi pertama yang melaporkan distribusi global tipe HLA dan haplotipe dengan konsekuensi epidemiologi potensial dalam kondisi pandemi saat ini," tulis penelitian itu.

Lebih lanjut, penulis penelitian juga percaya bahwa pasien virus corona dengan gen HLA cukup mudah diuji. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk memprediksi pasien mana yang akan mengembangkan gejala virus corona yang lebih parah dan memerlukan perawatan ekstra.

THE LADDERS | JOURNAL OF VIROLOGY | AMERICAN SOCIETY FOR MICROBIOLOGY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

3 jam lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

21 jam lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

3 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

3 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.