TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasinal memberikan fasilitas Wisma Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Wisma Puspiptek untuk para petugas medis yang bekerja menangani pasien COVID-19. Wisma tersebut kosong gara-gara pandemi penyakit itu.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengaku terinspirasi dari apa yang sudah dilakukan Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Keduanya disebut telah lebih dulu memberikan fasilitas hotel untuk tempat beristirahat atau rumah singgah bagi petugas medis.
“Sejak awal Maret ketika virus merebak kami berpikir apa yang bisa kami lakukan untuk para tenaga medis,” ujar dia melalui video konferensi, Kamis sore, 23 April 2020. Dia menambahkan, "Akhirmya karena wisma di Serpong tidak dipakai, selama masa corona ini bisa digunakan untuk rumah singgah.”
Saat ini Wisma Puspiptek disebutkannya telah menampung sekitar 180 petugas medis dari rumah sakit di Tangerang Selatan. Wisma menyediakan 93 kamar tidur tipe deluxe dan superior sebagai tempat peristirahatan yang dapat digunakan 24 jam.
“Kami berupaya maksimal agar tugas tenaga medis juga bisa di-back up dengan keberadaan alat kesehatan dan suplemen obat yang saat ini masih dikembangkan,” kata Bambang menambahkan.
Seorang petugas medis, Meta Dewi Teja, berterima kasih dengan adanya rumah singgah tersebut. Meta bercerita, tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 kerap mendapat stigma di lingkungan tempat tinggal.
“Banyak tenaga medis baik perawat atau non perawat mendapatkan perlakuan kurang enak karena bekerja di lokasi dan kontak langsung dengan pasien,” kata Meta dalam video konferensi yang sama.
Dengan dibukanya Wisma Puspiptek, Meta berharap agar para tenaga medis bisa bekerja lebih tenang. “Sehingga pelayanan terhadap pasien bisa lebih lancar dan bisa cepat sembuh,” kata dia.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany tak ketinggalan menyambut baik keputusan Menristek membuka Wisma Puspiptek untuk para tenaga medis. Menurut Airin, rumah singgah itu menjadi salah satu solusi untuk tenaga kesehatan beristirahat.
“Ini gratis, tidak bayar, ada makan dan minum dibayari Menristek. Ini adalah sikap kemanusiaan, saya yakin bahwa apa yang kita lakukan sekarang akan dibalas,” kata Airin.