Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian: Pakai Cat Ini, Ruangan Jadi Adem Tanpa AC

Reporter

image-gnews
Foto udara kampung warna-warni yang biasa dikenal dengan sebutan Kampung Bekelir di Tangerang, Banten, Jumat, 23 Agustus 2019. Sejak 2017 kampung tersebut berubah total, dengan berhias cat warna-warni dan lukisan mural di sejumlah titik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Foto udara kampung warna-warni yang biasa dikenal dengan sebutan Kampung Bekelir di Tangerang, Banten, Jumat, 23 Agustus 2019. Sejak 2017 kampung tersebut berubah total, dengan berhias cat warna-warni dan lukisan mural di sejumlah titik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCat baru dengan lapisan ganda diklaim bisa menjaga kesejukan ruangan sembari tetap mempertahankan warnanya sekalipun cuaca sedang panas. Teknik ini bisa membantu mengurangi penggunaan energi listrik seperti yang biasa dikonsumsi mesin-mesin penyejuk udara dalam ruangan.

Teknik coating dalam cat ini dikembangkan Yuan Yang di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Yang dan koleganya membuat cat terdiri dari dua lapis. Lapisan atasnya adalah cat komersial yang berperan memberi warna, sedang lapisan dasar terbuat dari polimer mirip Teflon yang akan memantulkan gelombang inframerah.

Radiasi sinar matahari memiliki spektrum keduanya, cahaya tampak dan inframerah. “Tapi inframerah lah yang memiliki energi lebih besar,” kata Yang seperti dikutip dari Newscientists 24 April 2020, atau tepat pada perayaan Hari Bumi.

Ketika sinar matahari mengenai sebuah obyek yang dilapisi cat ini, lapisan atasnya akan menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya matahari itu, bergantung warna cat. Sedang lapisan dasarnya memantulkan kembali gelombang inframerah, mencegah obyek itu menjadi panas.

Efek pendinginan yang sama biasa dilakukan dengan penggunaan cat putih atau dinding kaca logam tapi Yang mengatakan, “Keuntungan dari cat baru ini adalah dia bisa bebas memilih mau warna apa yang diiinginkan.”

Biasanya, cat hitam akan menyerap panas, Tapi, mengecat sebuah obyek dengan warna yang sama dengan cat teknik coating yang baru, Yang menerangkan, bisa menjaga suhu ruangan sekitar 16 derajat Celsius lebih dingin daripada ketika sebuah obyek dicat hitam komersial biasa lalu dipaparkan ke jumlah radiasi matahari yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam tes, cat ber-coating juga didapati mampu menjaga warnanya meski ditempatkan dalam oven 60 derajat Celsius selama 30 hari. Yang juga mengatakan kalau cat baru yang dikembangkannya itu bisa membantu berhemat energi listrik dan mengurangi emisi karbon dioksida.

“Pantulan sinar matahari dan emisi suhu dari permukaan menawarkan cara yang lestari untuk mendinginkan sebuah obyek di bawah sinar matahari,” Mingqing Wang di University College London. Dia tidak terlibat dalam riset cat baru Yang dkk.

Menurutnya, pengembangan jenis cat itu sangat berguna di lokasi tropis untuk menjaga bangunan tetap adem dan mengurangi konsumsi listrik mesin penyejuk ruangan. “Termasuk juga mencegah mobil, bus, dan kereta terlalu panas untuk para penumpang,” katanya.

Tantangan selanjutnya, kata Wang, adalah menambah fungsi lapisan coating, misalnya memampukan energi yang dipantulkan bisa dipanen dan dibangkitkan sebagai listrik.”

NEWSCIENTISTS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

5 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

8 hari lalu

JPMorgan Chase & Co. REUTERS
Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.


Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

13 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

13 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

14 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

15 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 April 2024. Sumber: Istimewa
Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

Pada lebaran kedua, Sandiaga Uno akan bertolak ke New York City untuk berbicara di sidang umum PBB membahas transformasi pariwista Indonesia.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

19 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

27 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.