TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh pasien COVID-19 di Wuhan telah dinyatakan sembuh dan meninggalkan rumah sakit per Minggu 26 April 2020. Dua hari sebelumnya, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina, Mi Feng, telah menyampaikan sebuah pernyataan resmi yang mengisyaratkan kalau kota itu pun akan segera kembali normal.
“Jumlah pasien COVID-19 yang berada dalam kondisi serius di Wuhan kini telah diturunkan menjadi nol,” kata Mi pada Jumat 24 April 2020. Sebagai catatan, Wuhan telah melaporkan 46.452 kasus COVID-19 dan 3.869 kematian sejak wabah melanda mulai akhir Desember lalu dan lockdown dijalani selama 76 hari.
Pasien terakhir yang diperbolehkan pulang adalah mereka yang disertai penyakit lain atau komplikasi. Menurut Peng Zhiyong, direktur unit perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, perawatan terhadap mereka lebih sulit ketimbang sebagian pasien lainnya.
Pasien terakhir itu adalah pria berusia 77 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Paru-paru Wuhan. Zhu Qi, dokter di rumah sakit itu mengatakan, gejala sakit telah menghilang dari pasiennya itu sejak awal Maret lalu. Tim dokter lalu melakukan uji asam nukleat setiap 3-5 hari dan mendapati sepuluh tes seluruhnya tetap positif.
Pasien itu akhirnya diizinkan pulang setelah dua tes terakhir pada Jumat dan Minggu menunjukkan hasil negatif. Juga dipulangkan bersamanya adalah seorang lain berusia 31 tahun. “Setelah lebih dari 70 hari dirawat akhirnya saya bisa merasakan manisnya udara di luar rumah sakit. Terima kasih untuk negara karena menyelamatkan nyawaku,” katanya.
Sejumlah dokter di Wuhan yakin kemenangan telah digenggam dalam pertempuran melawan virus corona. “Mungkin tidak akan lama lagi masyarakat Wuhan bisa melepas masker,” kata seorang dokter pemilik nama keluarga Zheng.
Meski begitu, dia dan dokter lainnya di Wuhan menyadari pekerjaan belum selesai. “Kami kini fokus menapis pasien positif yang tidak disertai gejala, dan kami mengerjakan tes asam nukleat untuk setiap pasien yang datang untuk mencegah penularan,” katanya.
Rumah Sakit Jinyintan, rumah sakit khusus infeksi dan di antara yang pertama merawat para pasien COVID-19, juga sudah tak memiliki pasien infeksi virus corona itu. Mereka mulai disinfeksi pada Minggu dan menyatakan akan kembali menerima pasien setelah proses sterilisasi itu selesai.
Presiden rumah sakit itu, Zhang Dingyu, mengatakan satu zona di rumah sakit itu akan dipertahankan untuk menangani pasien COVID-19 di masa mendatang. Zhang menanggapi pernyataan sejumlah ahli bahwa perlu bersiap untuk kasus yang masih mugkin muncul dari mereka yang kembali teruji positif infeksi virus tersebut.
Yuan Xiaodong, pakar penyakit menular di Beijing, mengatakan para pasien yang sudah dipulangkan dari rumah sakit harus tetap dipantau untuk memastikan apakah masih ada virus itu hidup dalam tubuh mereka. “Jika ada banyak fragmen virus mati, itu tidak menular,” katanya kepada Chinanews.com.
Menurut Komisi Kesehatan Wuhan, kota itu mencatat 20 orang positif COVID-19 namun tanpa gejala pada Jumat lalu. Selain 535 orang yang diduga terinfeksi. “Langkah kami berikutnya di Wuhan adalah mencegah kasus ipenularan domestik maupun impor, dan memulai normalisasi layanan medis untuk kebutuhan pasien,” kata Mi Feng.
GLOBAL TIMES | REUTERS