TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik berkekuatan 3,4 Skala Magnitudo lemah mengguncang kawasan leher Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa 28 April 2020. Gempa terjadi pada pukul 00.20 WIB atau 01.20 WITA.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekamnya dan mengukur intensitas getaran gempa itu pada skala II MMI hingga Kota Palu dan Parigi. Skala itu mengilustrasikan getaran yang hanya dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang
Menurut informasi dari laman BMKG, pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasinya 0,67 LS dan 119,87 BT atau hanya berjarak tiga kilometer arah timur Kampung Wani .
Pada tahun 2018, tepatnya di September, daerah ini mengalami gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo yang kemudian dikenal dengan Gempa Palu dan Donggala. Sumbernya juga di darat dengan kedalaman 10 km.
Kondisi Jembatan Ponulele yang hancur setelah bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dan tsunami di kawasan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala-Palu pada Jumat sore, 28 September 2018 tersebut, menyebabkan kerusakan besar dan ratusan korban tewas. TEMPO/Muhammad Hidayat
Gempa saat itu tidak cuma dirasakan hingga Skala VIII MMI (merusak ringan konstruksi kuat), tapi Donggala juga dihantam tsunami setinggi sekitar tujuh meter dan menjadi salah satu kawasan terparah akibat bencana tersebut.
Gempa dinihari tadi juga tak berselang 24 jam dari yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. BMKG merekamnya terjadi pada Senin 27 April 2020, pukul 02.19 WIB. Lokasinya juga di darat dengan kedalaman juga sama, 10 kilometer.
Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Lombok Utara dirasakan hingga Lombok Barat dengan Skala III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).