TEMPO.CO, Tokyo - Peraih Nobel asal Jepang, Tasuku Honjo, membantah pesan viral di media sosial yang menyebut penilaiannya bahwa wabah virus corona Covid-19 saat ini tidak natural. Penilaiannya itu disebut menciptakan sensasi karena mengarah ke kubu yang menuding Cina telah merekayasa virus itu dalam laboratorium.
Honjo memberikan pernyataannya lewat web Universitas Kyoto, Jepang, akhir April 2020. "Saya sangat sedih begitu nama saya dan Universitas Kyoto dimanfaatkan untuk menyebarkan tuduhan palsu dan informasi sesat," kata profesor berusia 78 tahun itu.
Honjo, penerima Penghargaan Nobel 2018 bidang Fisiologi atau Kedokteran, mengajak semua yang mengabdikan karier di garda depan penelitian ilmiah, untuk bekerja sama memerangi musuh bersama pandemi Covid-19.
"Pada tahap ini, ketika semua tenaga kami dibutuhkan untuk mengobati penyakit, mencegah penyebaran penderitaan lebih lanjut, dan merencanakan permulaan baru, penyiaran klaim yang tak berdasar mengenai sumber penyakit tersebut sangat mengganggu," kata Honjo.
Pernyataan yang menduga virus corona penyebab Covid-19 merupakan hasil rekacipta dari ilmuwan di laboratorium virologi di Wuhan, Cina, berasal dari Amerika Serikat. Presiden Donald Trump yang menyuarakannya, diikuti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
Pernyataan Trump dan Pompeo itu telah dibantah oleh Cina. Bahkan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilainya spekulatif. Selama ini, riset yang ada menduga kuat virus corona melompat dari hewan kelelawar ataupun trenggiling, dan bukan dari laboratorium.
Sumber: XINHUA