TEMPO.CO, Jakarta - Zoom telah membeli perusahaan keamanan dan enkripsi Keybase dalam upaya untuk mengatasi masalah keamanan dan membawa keahlian ke platform yang semakin populer itu.
Keybase akan membantu platform konferensi video tersebut menerapkan enkripsi end-to-end (ujung-ke-ujung) yang dirancang untuk melindungi data dan privasi pengguna serta meningkatkan langkah-langkah keamanan saat ini setelah perusahaan salah mengklaim layanannya menggunakan enkripsi penuh.
Baca Juga:
CNBC, Kamis, 7 Mei 2020, melaporkan bahwa informasi yang dienkripsi tidak akan disimpan di server Zoom dan sistem baru yang lebih kuat akan mencegah peserta rapat memanggil melalui telepon dan menonaktifkan catatan panggilan berbasis cloud ketika enkripsi ujung-ke-ujung diaktifkan.
Setelah diperkenalkan, pengguna Zoom yang memulai panggilan akan dapat mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung sebelum memulai rapat.
Langkah ini akan menambah fitur keamanan yang baru diperkenalkan, termasuk kemampuan untuk mengunci rapat dan mencegah pengguna lain untuk bergabung, kemampuan untuk menghapus peserta dalam rapat dan kontrol yang lebih besar atas berbagi layar.
Zoom sebelumnya mengatakan bahwa ia akan merilis rincian enkripsi itu pada akhir bulan tetapi tidak mengatakan kapan enkripsi ujung-ke-ujung akan tersedia.
Sebagaimana dicatat oleh The Verge, Keybase dimulai pada 2014 dan menawarkan sejumlah layanan keamanan termasuk pesan terenkripsi dan berbagi file. Perusahaan ini awalnya dimulai sebagai direktori untuk kunci enkripsi publik.
Perusahaan ini terutama berfungsi sebagai basis data terenkripsi yang memverifikasi identitas online pengguna.
Akuisisi Keybase adalah bagian dari rencana 90 hari Zoom yang bertujuan untuk memperbaiki masalah keamanan. Perusahaan menghentikan fitur baru dan mengatakan sumber daya tekniknya sekarang akan sepenuhnya dikhususkan untuk meningkatkan keamanan layanan.
Untuk membantu meningkatkan transparansi, Zoom mengatakan pihaknya juga akan mengirimkan laporan berkala tentang permintaan penegakan hukum untuk data, catatan, atau konten dan akan meningkatkan program bug bounty saat ini yang membayar peretas etis untuk menemukan dan melaporkan kelemahan yang ditemukan dalam kode perusahaan.
Zoom telah terperosok oleh beberapa masalah keamanan selama kenaikan popularitasnya baru-baru ini termasuk pengungkapan pada bulan Maret bahwa perusahaan berbagi data sensitif dengan Facebook, termasuk berapa kali aplikasi Zoom dibuka, operator telepon, spesifikasi perangkat, lokasi dan data analitik lainnya yang digunakan untuk menargetkan iklan.
Kelemahan lain yang ditemukan di Zoom juga membahayakan privasi webcam seseorang, yang memungkinkan peretas memasuki video dan audio feed dan masalah lain yang memungkinkan peretas mencuri password di perangkat Windows.
DAILY MAIL | THE VERGE | CNBC