TEMPO.CO, Jakarta - Kombinasi tiga obat antivirus interferon beta-1b, lopinavir-ritonavir dan ribavirin mampu mengurangi gejala dan mempersingkat infeksi virus corona Covid-19. Hasilnya dianggap lebih menjanjikan ketimbang hanya Lopinavir-ritonavir yang digunakan seperti yang sudah pernah diuji.
Efektivitas kombinasi tiga obat itu dicoba ke sekelompok 127 pasien Covid-19 di enam rumah sakit di Hong Kong. Hasilnya, konsentrasi virus dan badai sitokin yang disebabkannya di paru-paru berkurang.
"Lebih lanjut, terapi tiga antivirus dengan cepat menghasilkan viral load negatif di semua spesimen, sehingga mengurangi infeksi pada pasien," bunyi hasil studi itu yang diterbitkan dalam The Lancet, seperti dikutip laman Fox News, Senin, 11 Mei 2020.
Kelompok yang diberi kombinasi tiga obat itu dinyatakan negatif terhadap virus setelah tujuh hari dibandingkan dengan kelompok kontrol yang 12 hari. Kombinasi tiga obat juga meringankan gejala sepenuhnya dalam waktu empat hari, jauh lebih singkat daripada kontrol.
Interferon beta 1-b umumnya digunakan untuk mengobati multiple sclerosis, yang sudah teruji mampu mentimulasi sistem kekebalan tubuh pada paru-paru pasien asma dan penyakit kronis di organ itu. Obat ini secara tunggal juga sedang diuji di Inggris dengan hasil awal yang baru bisa didapat bulan depan.
Sedang lopinavir-ritonavir dan ribavirin masing-masing digunakan untuk antivirus HIV dan Hepatitis C. Khusus lopinavir-ritonavir sudah diuji ke pasien Covid-19 dengan hasil yang tidak efektif. Sedang kombinasinya dengan ribavirin juga kalah efektif dengan ketika ditambahkan interferon.
Dari ketiganya, hanya ribavirin yang berasal dari luar kelompok empat jenis obat yang sedang diuji atas pengawasan WHO dalam program solidarity trial. Indonesia termasuk di antara negara-negara yang terlibat dalam program itu.
Dua jenis obat lainnya dalam program solidarity trial adalah remdesivir, antivirus untuk Ebola, yang baru-baru ini mendapat persetujuan sebagai obat darurat Covid-19 di Amerika Serikat. Apa yang terjadi dengan remdesivir berlawanan dengan satu jenis obat lainnya yakni chloroquine-hydroxychloroquine yang menunjukkan efek samping fatal di sejumlah lokasi uji.
FOX NEWS | NEW YORK TIMES | THE LANCET