Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar UI Bahas Penggunaan Vitamin C, D, dan E untuk Covid-19

image-gnews
Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti
Ilustrasi vitamin dan suplemen. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis farmakologi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Purwantyastuti Ascobat menerangkan bahwa vitamin dapat berfungsi sebagai suplemen kesehatan dalam menghadapi Covid-19, khususnya vitamin C, D, dan E. “Untuk daya tahan tubuh,” ujar dia, Kamis, 14 Mei 2020.

Purwantyastuti yang biasa disapa Tuti menyampaikan hal itu dalam focus group discussion bertajuk ‘Peran Herbal, Suplemen Kesehatan dan Probiotik Sebagai Upaya Menghadapi Pandemi Cpvid-19’ yang digelar oleh Badan Obat dan Makanan (BPOP) melalui konferensi video.

Menurut Tuti, sudah disepakati bahwa vitamin merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan gizi, memelihara, meningkatkan atau memperbaiki fungsi kesehatan. Zat kimia yang harus ada di dalam tubuh itu tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, artinya masuk melalui makanan setiap hari atau melalui kapsul/tablet suplemen yang jumlahnya sesuai dengan angka kebutuhan gizi (AKG).

“Mekanisme vitamin C, D, E mungkin bermanfaat dalam upaya penanganan Covid-19. Kenapa mungkin? Karena belum ada uji klinik yang dapat memastikan klaim menurunkan risiko Covid-19,” kata Guru Besar FKUI itu.

Tiga vitamin itu bisa digunakan, kata Tuti, karena sudah banyak diteliti terhadap infeksi akut saluran napas. Vitamin itu banyak terkandung dalam sayuran dan buah, serta studi epidemiologi juga menemukan bahwa kesehatan berhubungan dengan banyak konsumsi sayur dan buah.

Untuk vitamin C aturan penggunaan dalam suplemen itu maksimal 500 mg, sedangkan AKG 100 mg. Vitamin C ini mendukung respons imun terutama kemotaksis dan fagositosis. “Berdasarkan studi observasi, profilaksis vitamin C tidak mengurangi risiko flu pada populasi umum, dan mengurangi durasi flu sebesar 8-14 persen,” tutur Tuti.

Selain itu vitamin C juga efektiv sebagai profilaksis flu 50 persen pada kondisi stres fisik ekstrem. “Sehingga bagus digunakan oleh dokter, perawat yang ada di garis depan, untuk orang yang biasa melakukan sesuatu tapi tidak bisa, dan orang yang melakukan aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan yang membuat stres, dosisnya 250-1000 mg per hari,” katanya.

Sedangkan vitamin D, aturan penggunaan dalam suplemen maksimal 400 IU, AKG 600-800 IU. Vitamin ini ikut mengatur pertumbuhan sel, termasuk dalam daya tahan tubuh, dan menekan pengeluaran cytokin inflamasi.

Berdasarkan studi observasi, kadar vitamin D rendah dalam darah membuat seseorang mudah terinfeksi akut saluran napas. “Vitamin D juga terbukti bermanfaat mencegah infeksi akut saluran napas pada orang yang kurang vitamin D,” ujar Tuti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, menurut Tuti yang juga staf pengajar di FKUI, lokasinya mudah terkena sinar matahari yang bisa memberikan vitamin D. “Namun, data yang ada, banyak orang lansia/dewasa di Indonesia justru kekurangan vitamin D,” katanya.

Untuk vitamin E, aturan penggunaan dalam suplemen maksimal 400 IU, AKG 50 IU. Vitamin ini bisa menjadi antioksidan, mengurangi radang, meningkatkan respons imun, dan menghambat agregasi trombosit.

Berbagai uji mengungkapkan, terhadap flu/pneumonia, dosis 2000-400 IU meningkatkan respons imun terhadap virus influenza pada orang tertentu. “Tapi belum konklusif, karena kadar awal dan kebutuhan terkait usia dan kondisi yang berbeda,” ujar Tuti.

Dia juga menjelaskan, suplemen vitamin E dosis tinggi 400-800 IU dapat memenuhi kebutuhan tubuh segera. Sedangkan sebagai antioksidan melindungi paru, akan lebih baik kerjanya jika bersama vitamin C.

Dari segi keamanan vitamin C, D, dan E, Tuti mengatakan sesuai batasan suplemen aman untuk jangka lama. Namun, dosis di atas suplemen dibatasi waktunya selama pandemik saja, disertai pemeriksaan kadar di dalam darah dan konsultasi ke dokter.

“Vitamin C yang larut dalam air, dibuang melalui ginjal, memonitor ginjal, peningkatan kadar kreatinin pada dosis tinggi, dan peningkatan risiko batu oksalat,” ujarnya.

Sedangkan vitamin E, dapat mengencerkan darah, ada interaksi dengan aspirin, warfarin, clopidogrel, garlic, ginkgo biloba, gingseng dan efek sampingnya terjadi pendarahan. “Vitamin E dan D larut dalam lemak, dan tidak ada laporan efek samping lain pada pemakaian lama dosis di atas 400-800 IU,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

1 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS


Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

2 hari lalu

Ilustrasi kale. Freepik.com
Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

3 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

5 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

5 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

6 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.