TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang tanaman herbal Indonesia diperkenalkan sebagai kandidat antivirus corona, yakni jamur Cordyceps. Protokol sedang disiapkan untuk memberikannya kepada pasien Covid-19 di Wisma Atlet sebagai sebuah uji klinis.
Berita terpopuler selanjutnya, tim peneliti yang dipimpin Lingli Zhou dari Departemen Oftalmologi, Fakultas Kedokteran di Johns Hopkins University, Amerika Serikat, menemukan mata memproduksi reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2). Artinya, jika droplet atau percikan dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi virus itu mendarat di permukaan mata, virus dapat mulai menginfiltrasi sel-sel di sana.
Juga, potongan roket Cina seberat 18 ton dikabarkan jauh di Samudera Atlantik, tak jauh dari pantai barat Mauritania di Afrika Barat, Senin 11 Mei 2020. Kecemasan sempat melanda karena bagian inti dari roket Long March 5B yang meluncur ke antariksa pada 5 Mei 2020 tersebut jatuh tak terkendali dan di luar perencanaan.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Khasiat Antivirus Jamur Cordyceps akan Diuji di Wisma Atlet
Tim dokter memeriksa awal pasien terkait wabah corona atau COVID-19 di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu 28 Maret 2020. (ANTARA/HO/Tim Kesehatan Kogasgabdap Wisma Atlet)
Satu lagi tanaman herbal Indonesia diperkenalkan sebagai kandidat antivirus corona, yakni jamur Cordyceps. Protokol sedang disiapkan untuk memberikannya kepada pasien Covid-19 di Wisma Atlet sebagai sebuah uji klinis.
Jamur Cordyceps disebut memiliki khasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dia bahkan diklaim memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus. Senyawa aktif yang dimiliki membuatnya sudah lama dikonsumsi masyarakat khususnya di Tibet, Cina, Korea.
"Strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus," kata Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Widodo dalam diskusi online tentang kekuatan bahan alami untuk memperkuat imunitas tubuh, Rabu 13 Mei 2020.
2. Penelitian Buktikan Virus Corona Covid-19 Bisa Menular Lewat Mata
Penumpang mengenakan masker dilengkapi dengan kacamata pelindung, jas hujan plastik dan sarung tangan saat keluar dari stasiun kereta api di Shanghai, Cina, Ahad, 9 Februari 2020. REUTERS/Aly Song
Para ilmuwan telah mengungkap kalau virus corona Covid-19 dapat menginfeksi suatu sel yang memiliki reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2). Reseptor ini biasanya ditemukan di saluran pernapasan dan paru-paru, di mana virus pertama kali menginfiltrasi sel pada manusia.
Masalahnya, tim peneliti yang dipimpin Lingli Zhou dari Departemen Oftalmologi, Fakultas Kedokteran di Johns Hopkins University, Amerika Serikat, menemukan mata juga memproduksi ACE-2. Artinya, jika droplet atau percikan dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi virus itu mendarat di permukaan mata, virus dapat mulai menginfiltrasi sel-sel di sana.
Ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa pasien Covid-19 menderita konjungtivitis atau radang yang menyebabkan mata menjadi merah. "Tidak hanya virus bisa masuk ke tubuh melalui mata, tapi air mata bisa berfungsi sebagai penyebaran infeksi," kata tim peneliti itu seperti dikutip dari laman Daily Mail, 10 Mei 2020.
3. Puing 18 Ton Roket Raksasa Cina Jatuh di Samudera Atlantik
Suasana peluncuran roket Long March-5B dari Wenchang, Pulau Hainan, Cina, Selasa, 5 Mei 2020. Roket dengan panjang sekitar 53,7 meter dan massa lepas landas sekitar 849 ton, juga membawa modul pengembalian kargo. Xinhua/Tu Haichao
Potongan roket Cina seberat 18 ton dikabarkan jauh di Samudera Atlantik, tak jauh dari pantai barat Mauritania di Afrika Barat, Senin 11 Mei 2020. Kecemasan sempat melanda karena bagian inti dari roket Long March 5B yang meluncur ke antariksa pada 5 Mei 2020 tersebut jatuh tak terkendali dan di luar perencanaan.
Jonathan McDowell, astronom dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan, bagian roket yang panjangnya 93 kaki dan berbobot 17,8 ton itu adalah objek paling massif yang jatuh tak terkendali dari orbit dalam beberapa dekade. "Penurunan tak terkendali obyek besar dari orbit terakhir kali adalah seberat 39 ton, asal Salyut-7, pada 1991," katanya, Selasa, 12 Mei 2020.
Roket Long March Cina CZ-5B digunakan Cina untuk meluncurkan kapsul kargo dan pesawat ulang alik generasi baru yang dirancang untuk misi astronot ke Bulan. Jatuhnya roket itu dikonfirmasi oleh Space Control Squadron ke-18, sebuah unit Angkatan Udara Amerika Serikat yang melacak puing-puing ruang angkasa di orbit Bumi.