TEMPO.CO, Chicago - Lebih dari sepertiga pasien yang dirawat terkait Covid-19 di sebuah sistem medis besar di New York mengalami gagal ginjal akut, dan hampir 15 persen memerlukan cuci darah, para peneliti AS melaporkan, Kamis, 14 Mei 2020.
Studi ini dilakukan oleh tim di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di negara bagian New York.
“Kami menemukan pada 5.449 pasien pertama yang dirawat, 36,6 persen mengalami gagal ginjal akut,” kata rekan penulis penelitian Dr. Kenar Jhaveri, kepala nefrologi di Hofstra/Northwell di Great Neck, New York, yang temuannya diterbitkan dalam jurnal Kidney International, sebagaimana dikutip Reuters.
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal gagal berfungsi dan menjadi tidak dapat menyaring limbah. Dari pasien-pasien dengan gagal ginjal, 14,3 persen memerlukan dialisis, kata Jhaveri dalam sebuah wawancara telepon.
Penelitian ini adalah yang terbesar hingga saat ini untuk melihat gagal ginjal pada pasien Covid-19. Mungkin bermanfaat, kata Jhaveri, karena rumah sakit lain menghadapi gelombang baru pasien dengan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang telah menginfeksi lebih dari 4,3 juta orang dan membunuh lebih dari 295.000 orang secara global.
Beberapa kelompok telah mencatat peningkatan tingkat gagal ginjal di antara pasien Covid-19. Jhaveri dan rekannya mulai menghitungnya dengan menyisir catatan medis dari 5.449 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit antara 1 Maret dan 5 April.
Mereka menemukan bahwa gagal ginjal terjadi sejak dini, dengan 37,3 persen pasien tiba di rumah sakit dengan gagal ginjal, atau mengembangkan kondisi itu dalam 24 jam pertama sejak dirawat.
Dalam banyak kasus, gagal ginjal terjadi saat pasien yang sakit parah perlu ditempatkan pada ventilator, kata Jhaveri.
Di antara lebih dari 1.000 pasien yang perlu ditempatkan pada ventilator, sekitar 90 persen mengalami gagal ginjal akut. Angka itu dibandingkan dengan 21,7 persen dari 925 pasien yang mengembangkan kondisi tetapi tidak membutuhkan bantuan pernapasan mekanis.
Pasien yang sakit parah sering mengalami gagal ginjal karena kondisinya semakin parah, kata Jhaveri. “Ini tidak spesifik untuk Covid-19. Ini lebih terkait dengan seberapa sakit Anda," katanya.
REUTERS