Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Dosen FKUI untuk Uji Klinik Herbal dan Suplemen Covid-19

image-gnews
Tim dokter memeriksa awal pasien terkait wabah corona atau COVID-19 di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu 28 Maret 2020. (ANTARA/HO/Tim Kesehatan Kogasgabdap Wisma Atlet)
Tim dokter memeriksa awal pasien terkait wabah corona atau COVID-19 di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu 28 Maret 2020. (ANTARA/HO/Tim Kesehatan Kogasgabdap Wisma Atlet)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bahan herbal dari Indonesia akan dan sedang dalam pengujian sebagai obat untuk melawan pandemi virus corona Covid-19, termasuk dengan suplemennya. Spesialis farmakologi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Purwantyastuti Ascobat memberikan saran dalam tata laksana uji klinik herbal dan suplemen kesehatan dengan subjek penderita Covid-19.

Dalam focus group discussion bertajuk ‘Peran Herbal, Suplemen Kesehatan dan Probiotik Sebagai Upaya Menghadapi Pandemi Covid-19’ yang digelar oleh Badan Obat dan Makanan (BPOP), Purwantyastuti menerangkan, uji klinik yang didahulukan adalah riwayat penggunaan untuk penyakit infeksi atau daya tahan tubuh dan memelihara kesehatan.

“Utamakan yang tradisional Indonesia karena interaksi faktor genetik dan nutrisi ada riwayat empirisnya,” kata wanita yang biasa disapa Tuti itu dalam diskusi yang dilakukan melalui konferensi video, Kamis, 14 Mei 2020.

Seperti diketahui, tanaman herbal Indonesia yang diperkenalkan sebagai kandidat antivirus corona, yakni jamur Cordyceps, sedang disiapkan untuk diberikan kepada pasien Covid-19 di Wisma Atlet sebagai sebuah uji klinis. Jamur itu disebut memiliki khasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bahkan diklaim memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus.

Penelitian mengenai tanaman herbal atau jamu Indonesia untuk pasien Covid-19 secara umum dikabarkan tinggal menunggu perizinan uji klinis, di antaranya ada empon-empon yang disebut bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat.

Selain itu, Tuti melanjutkan, untuk keamanannya harus dilakukan uji toksisitas akut dan subkronik/pemakaian berulang. Sedangkan untuk uji pada hewan, staf pengajar FKUI itu mengatakan, tidak perlu dilakukan jika produk sudah digunakan oleh manusia untuk tujuan searah.

“Untuk uji pada pasien Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan panduan, harus diawasi keamanannya terhadap kondisi pasien serta risiko interaksi obat terutama pada jantung,” tutur Tuti. “Jika bahan ujinya herbal atau suplemen, maka tujuan uji bukan sebagai obat kausal, tapi sebagai komplemen.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahan lainnya dari tim di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian yang mengumumkan potensi dari minyak Eucalyptus sebagai antivirus, pengujiannya juga disebut sudah pada sel manusia di laboratorium. Juga ada hasil studi UI dan IPB University yang memunculkan buah jambu biji merah, daun kelor, dan kulit jeruk sebagai pemilik senyawa antivirus terbanyak.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrian Syam menerangkan, dirinya melihat dari segi praktisi klinis dan akademisi, memang sampai saat ini belum ada bahan herbal yang dianggap sebagai antivirus.

“Sebagai pencegahan, itu juga belum didasari data yang cukup kuat, kalau melihat kepentingan herbal ini saya rasa ada beberapa yang sudah masuk dalam psikofarmaka, jadi ya kita harus ada uji klinis,” ujar dia yang juga hadir dalam diskusi.

Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam memprediksi bahwa sampai akhir Mei kasus Covid-19 bisa meningkat hingga 25.000-an, jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diketatkan. “Sehingga ini masih ada peluang kita bisa bikin uji klinik yang pencegahan, terutama bagi petugas yang berhadapan langsung dengan pasien,” kata Ari.

Ari juga memperingatkan bahwa yang perlu diketahui adalah Covid-19 bisa menyerang otak, ginjal, liver, jantung, paru, dan mata. Artinya, kata dia, ketika menawarkan bahan herbal harus diketahui juga bagaimana efeknya, memiliki pengaruh atau tidak. “Itu yang penting,” ujarnya menambahkan.

Sedangkan untuk antivirus, menurut Ari, masih membutuhkan waktu lama jika ingin mengeksplorasi bahan herbal. “Karena untuk mengekstrak produknya saja butuh waktu lama. Ini sebenarnya kesempatannya luar biasa,” kata pria berusia 53 tahu itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

3 hari lalu

Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.


Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

6 hari lalu

Lumut laut atau Irish moss. Shuterstock
Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

10 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

11 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.