Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Profesor Riset Baru LIPI: Fitoremediasi sampai Alat MRI

image-gnews
Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mengukuhkan gelar Profesor Riset kepada empat orang penelitinya. Mereka adalah Nuril Hidayati dari Pusat Penelitian Biologi, M. Alie Humaedi dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Ana Hadiana dari Pusat Penelitian Informatika, dan Andika Widya Pramono dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material.

Para peneliti itu melakukan Orasi Pengukuhan Profesor Riset melalui live streaming di saluran Youtube LIPI pada Kamis, 14 Mei 2020.  Buril dkk tercatat menjadi Profesor Riset ke-139, 140, 141, dan 142 di lingkungan LIPI, dan menjadi Profesor Riset ke-549, 550, 551, dan 552 secara nasional.

Nuril Hidayati dalam orasi pengukuhannya menjelaskan penelitian di bidang Botani berjudul 'Tanaman Akumulator Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) untuk Fitoremediasi'. Dia mengungkap penemuannya atas jenis-jenis tanaman akumulator merkuri, timbal, dan kadmium.

Nuril juga menerangkan konsep fitoremediasi menggunakan tanaman tersebut secara holistik hingga metode untuk meningkatkan kemampuan fitoekstraksi secara terintegrasi. Dia menyebutkan kalau teknik fitoremediasi berbasis tanaman hiperakumulator dapat diaplikasikan secara terpadu sesuai dengan lingkungan yang diremediasi untuk memperbesar peluang keberhasilan.

"Inovasi ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap pengelolaan pencemaran lingkungan," kata Nuril, seperti dikutip laman resmi LIPI, Kamis 14 Mei 2020.

M. Alie Humaedi memberi orasi ilmiahnya berjudul 'Menggugah Empati, Menarik Simpati: Kekuatan Etnografi Post-Kritis dalam Mendorong Kebijakan Berbasiskan Kebudayaan Lokal'. Penelitian dilakukannya pada dua tataran, yaitu etnografi post-kritis sebagai tawaran pendekatan baru, dan upaya membangun jembatan emas untuk menengahi paradoks kebijakan dan kebudayaan.

Menurut Alie, etnografi post-kiritis berupaya mengangkat perspektif emik berbasis kebudayaan lokal di tengah tujuan dan pemahaman etik. Untuk mengatasi paradoks internal-eksternal kebudayaan diri atau saat berhadapan dengan kebudayaan luar, pendekatan etnografi post-kritis menekankan pentingnya empati dan simpati dalam proses penelitian dan pendampingan.

"Dalam kapasitas ini peneliti dapat hadir di tengah masyarakat sebagai mediator kepentingan kelompok subjek dengan pemangku kepentingan," kata Alie menuturkan.

Dalam orasi berjudul 'Implementasi Rekayasa Kansei dalam Pengembangan Antarmuka Sistem Informasi E-Learning', Ana Hadiana mengungkap pentingnya analisis faktor emosional pengguna dalam pengembangan perangkat lunak e-Learning. Tujuannya, mendatangkan manfaat yang signifikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perancangan antarmuka berbasis faktor emosional pengguna dengan menggunakan Rekayasa Kansei berpijak pada paradigma What You See Is What You Desired," ujar dia.

Ana menjelaskan, rekayasa Kansei terbukti berhasil mengevaluasi dan menentukan sistem informasi e-Learning yang tepat. Serta mengidentifikasi faktor emosional pengguna yang dapat berpengaruh kuat terhadap elemen desain dalam tampilan antarmuka perangkat lunak sistem informasi e-Learning.

"Penerapan rekayasa Kansei perlu dilakukan, khususnya untuk faktor antarmuka sebagai bagian terpenting yang berperan dalam menghubungkan pengguna dengan sistem internal sistem informasi e-Learning," kata Ana.

Sementara, orasi Andika Widya Pramono berjudul 'Pengembangan Material Superkonduktor dan Biokompatibel untuk Meningkatkan Kemandirian Alat Kesehatan MRI dan Implan Tulang di Indonesia'. Dia menyatakan riset dan pengembangan material untuk aplikasi Magnetic Resonance Imaging dan implan tulang perlu dilakukan di Indonesia.

"Hal ini untuk meningkatkan penguasaan teknologi manufaktur pada kedua alat kesehatan tersebut mengingat alat MRI di Indonesia sepenuhnya masih impor," tutur Andika.

Saat ini, mahalnya alat MRI menjadikan rumah sakit membebankan tarif tinggi bagi pasien yang didiagnosa menggunakan alat tersebut. Menurutnya, pengembangan material superkonduktor untuk mendukung kemandirian produksi alat MRI dalam negeri merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan.

Identifikasi perubahan dan pembentukan fasa pada material superkonduktor dari penelitian LIPI, Andika berujar, dapat menjadi landasan saintifik dalam mengembangkan kawat superkonduktor MRI. "Dengan kestabilan termal yang lebih baik dibandingkan yang sudah ada di pasaran," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

10 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

24 Februari 2024

Warga menyelamatkan barang yang tersisa pascaputing beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. ANTARA/Raisan Al Farisi
Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung sangat sulit diprediksi kapan terjadinya di Indonesia.


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


Menteri Kesehatan Dorong Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri Bisa Ekspor ke Dunia

21 Desember 2023

Ilustrasi dokter kulit memeriksa pasien. Foto: Freepik.com/Kroshka_Nastya
Menteri Kesehatan Dorong Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri Bisa Ekspor ke Dunia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar perusahaan bisa memproduksi berbagai alat kesehatan dengan kualitas bagus


Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.


Wamenlu: Obat dan Alat Kesehatan Paling Dibutuhkan Warga Gaza

20 November 2023

Kotak-kotak berisi pasokan kemanusiaan dari Indonesia untuk warga Palestina, berada di atas truk saat akan diperiksa oleh tentara Israel sebelum masuk ke Gaza di perbatasan Nitzana di Israel 9 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Wamenlu: Obat dan Alat Kesehatan Paling Dibutuhkan Warga Gaza

UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina) menyebut obat dan alat kesehatan menjadi bantuan yang paling dibutuhkan warga Gaza


Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

18 November 2023

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Sektor Farmasi PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, kerja sama riset dengan perguruan tinggi dapat mengurangi kebutuhan impor alat kesehatan.


ITS Ciptakan 7 Alat Kesehatan Teranyar, Lebih Murah dan Digunakan di Sejumlah RS

26 Oktober 2023

Djoko Kuswanto saat menjelaskan mengenai hasil dari salah satu alat kesehatan yang diciptakannya. Dok: ITS.
ITS Ciptakan 7 Alat Kesehatan Teranyar, Lebih Murah dan Digunakan di Sejumlah RS

Apa saja tujuh alat kesehatan yang diciptakan ITS?


Kasus-kasus Besar yang Pernah Ditangani Yusril Ihza Mahendra, Salah Satunya Bela Eks Menkes Siti Fadilah

19 Oktober 2023

Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, ketika memberikan keterangan kepada wartawan di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/Adil Al Hasan
Kasus-kasus Besar yang Pernah Ditangani Yusril Ihza Mahendra, Salah Satunya Bela Eks Menkes Siti Fadilah

Yusril telah mengantongi surat keterangan tidak pernah terpidana. Ini sejumlah kasus besar yang pernah ditanganinya saat menjadi advokat.


Indonesia Berpartisipasi di Pameran Africa Health 2023

18 Oktober 2023

Sebanyak 7 perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pengadaan alat kesehatan berpartisipasi dalam pameran
Indonesia Berpartisipasi di Pameran Africa Health 2023

Sebanyak 7 perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pengadaan alat kesehatan berpartisipasi dalam pameran Africa Health