Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet Swan Kemungkinan Terlihat Mata Telanjang pada Akhir Pekan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
C2020_F8_(SWAN), 1 Mei 2020 dari Indonesia (Christian Gloor). Kredit: CHRISTIAN GLOOR/CC BY 2.0/WIKIMEDIA
C2020_F8_(SWAN), 1 Mei 2020 dari Indonesia (Christian Gloor). Kredit: CHRISTIAN GLOOR/CC BY 2.0/WIKIMEDIA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom mengatakan Komet Swan dan ekornya sepanjang 11 juta mil akan terlihat di langit malam pada akhir pekan mulai Jumat malam dan kemungkinan dapat terlihat dengan mata telanjang.

Bola es itu, yang ditemukan pada bulan April oleh astronom Michael Mattiazzo dari Australia, telah melewati Bumi tetapi semakin terang saat mendekati Matahari, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Jumat, 25 Mei 2020.

“Memang benar bahwa berbagai perkiraan sedang dipengaruhi oleh langit yang cerah - senja dan Bulan - tetapi prediksi sebelumnya yang berkekuatan 3 atau lebih terang sekarang tampak optimistis,” kata Nick James, Direktur Bagian Komet di British Astronomical Association.

Komet itu akan lebih baik dilihat dari belahan bumi selatan, tetapi orang-orang di belahan bumi utara masih akan dapat melihatnya rendah di cakrawala pada jam-jam subuh.

Swan saat ini sekitar 53 juta mil dari Bumi dan diharapkan menjadi komet 'signifikan' dalam hal visibilitas, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA).

Bola es dan debu berwarna hijau itu mengunjungi bagian dalam tata surya sekali setiap 11.597 tahun dan memiliki ekor biru panjang yang membentang 11 juta mil di belakangnya.

Saat ini bergerak dari selatan ke langit utara, komet itu hanya terlihat samar-samar dengan mata telanjang, tetapi perkiraan saat ini menunjukkan bahwa, pada akhir Mei, komet itu bisa secara signifikan lebih cerah jika bertahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semakin banyak material terlontar dari komet saat memanas ketika menuju matahari, semakin banyak sinar matahari yang dipantulkan dan akan semakin terlihat.

Komet itu rapuh dan sering pecah ketika mendekati Matahari. Hal ini juga terjadi pada Komet ATLAS bulan lalu setelah diprediksi juga akan menjadi sangat terang.

Komet Swan sekarang memasuki 'zona bahaya' dan akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 27 Mei. Saat itu pemanasan matahari akan mencapai titik maksimum.

Jika komet itu bertahan maka akan menjadi lebih terlihat di belahan bumi utara, beralih ke langit malam dan lebih tinggi di atas cakrawala, prediksi para astronom.

Swan akan terlihat mulai Jumat malam dan sepanjang akhir pekan sebagai titik samar dan kabur dengan ekor panjang. Anda akan mendapatkan pandangan yang lebih jelas dengan teropong atau teleskop kecil.

DAILY MAIL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

23 Oktober 2023

Ilustrasi atmosfer WASP-17b yang kaya akan silikat. (Kredit gambar: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI))
Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

3 September 2023

Suasana pengamatan Super Blue Moon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

Peserta OSN 2023 berbagi cerita kegemarannya terhadap bidang astronomi.


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Besok Ada Fenomena Alam Super Blue Moon, Planetarium Ajak Warga Menonton dan Diskusi

29 Agustus 2023

Kemilau Super blue blood moon yang terlihat jelas di Michmoret, Israel, 31 Januari 2018. (AP Photo/Ariel Schalit)
Besok Ada Fenomena Alam Super Blue Moon, Planetarium Ajak Warga Menonton dan Diskusi

Fenomena alam super blue moon bakal terjadi besok, Rabu, 30 Agustus 2023.