Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Negara Dukung Penyelidikan Covid-19, Cina Terpojok?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ekspresi seorang anak saat melakukan asam nukleat setelah adanyan kasus baru virus corona atau COVID-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 16 Mei 2020. REUTERS/Aly Song
Ekspresi seorang anak saat melakukan asam nukleat setelah adanyan kasus baru virus corona atau COVID-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 16 Mei 2020. REUTERS/Aly Song
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah bergabung dengan sekitar 100 negara pendukung resolusi di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang akan datang yang menyerukan penyelidikan independen terhadap pandemi virus corona Covid-19.

Resolusi yang dirancang oleh Uni Eropa itu muncul setelah sebuah dorongan oleh Australia untuk penyelidikan penanganan awal Cina terhadap krisis tersebut.

Langkah itu disambut dengan tanggapan marah dari Beijing, yang menuduh Canberra melakukan tindakan "sangat tidak bertanggung jawab" yang dapat "mengganggu kerja sama internasional dalam memerangi pandemi dan bertentangan dengan aspirasi bersama."

Sementara resolusi yang akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang dimulai pada hari Senin di Jenewa, tidak menyebut Cina atau negara lain. Resolusi tersebut menyerukan "evaluasi" yang tidak memihak, independen dan komprehensif "dari" respons kesehatan internasional yang dikoordinasi WHO terhadap Covid-19.

Kata-kata dari resolusi itu lemah dibandingkan dengan seruan Australia sebelumnya untuk menyelidiki peran dan tanggung jawab Tiongkok dalam asal mula pandemi ini. Ini mungkin diperlukan untuk membuat mayoritas negara anggota WHO untuk menandatangani, terutama seperti Rusia, yang memiliki ikatan tradisional yang kuat dengan Beijing.

Tetapi itu tidak berarti pemerintah Cina bisa tenang. Potensi untuk sebuah penyelidikan independen untuk menghasilkan informasi yang memalukan sangat besar. Sumber-sumber pemerintah Australia mengatakan kepada ABC, bahwa bahasa resolusi itu cukup kuat untuk "memastikan bahwa penyelidikan yang tepat dan menyeluruh terjadi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beijing sebelumnya mengatakan pihaknya hanya akan mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh WHO, yang dituduh terlalu dipengaruhi oleh Cina. Tuduhan itu dibantah oleh pejabat tinggi WHO.

Berbicara pekan lalu, duta besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming mengatakan: "Kami terbuka, kami transparan, tidak ada yang disembunyikan, kami tidak perlu takut. Kami menyambut tinjauan internasional yang independen, tetapi harus diatur oleh WHO."

Dengan semakin banyak negara menandatangani resolusi Uni Eropa itu saat majelis semakin dekat, itu mungkin berada di luar kendali Cina.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

7 jam lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

72 musim di Jepang memungkinkan manusia menjalin hubungan mendalam dengan alam dan perubahannya


Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

1 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki usai menerima audiensi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki angkat bicara soal status aplikasi e-commerce asal Cina, Temu.


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

1 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

1 hari lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
MengenalI Topan Yagi yang Menerjang Vietnam, Cina, Filipina

Topan Yagi diturunkan statusnya menjadi depresi tropis pada Minggu 8 September 2024


Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

2 hari lalu

Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

2 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk keramik dan tableware ilegal saat Ekspose Barang Hasil Pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2024. Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal Cina karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia mengeluhkan turunnya utilisasi keramik nasional karena terdesak bajir barang impor dari Cina.


Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat dengan Badan Anggaram DPR di kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati keluarkan aturan antidumping ubin keramik Cina.


Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

3 hari lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

Topan Yagi mendatangkan malapetaka di Vietnam utara, Hainan di Cina, dan Filipina, yang merenggut puluhan nyawa.


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

5 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia