TEMPO.CO, Jakarta- Pejabat di Timur Laut Cina, Provinsi Jilin, kembali menetapkan karantina wilayah atau lockdown setelah muncul sejumlah kasus baru Covid-19.
Provinsi Jilin dengan jumlah penduduk sekitar 108 juta telah melaporkan 34 kasus baru Covid-19.
Pejabat pemerintah setempat meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada, bahkan ketika wilayah Cina lainnya dibuka kembali setelah lockdown dua bulan akibat andemi Covid-19 di Wuhan.
"Semua orang gelisah," kata Wang Yuemei, pekerja pabrik di Kota Tonghua, Jilin, seperti dikutip laman New York Post pada Senin, 18 Mei 2020. "Saya tidak pernah berharap Provinsi Jilin menjadi daerah yang terpukul ketika seluruh negara kembali normal."
Penguncian baru tersebut kejutan bagi kawasan itu, yang dipaksa ditutup secara nasional pada Februari dan Maret 2020 meski relatif hanya memiliki sedikit kasus Covid-19.
Jilin memiliki 127 kasus Covid-19 sedangkan sekitar 68 ribu di Hubei, provinsi lain di Cina yang menaungi Wuhan.
Di kota lainnya di Jilin, Shulan, gambar beredar yang menunjukkan jalan-jalan kosong dan toko-toko ditutup. Penduduk setempat menjalani pemeriksaan suhu wajib untuk menghindari wabah Covid-19.
Anak-anak sekolah langsung dipulangkan, sementara para pekerja terlihat mengubah arena olahraga lokal, Pusat Olahraga Es Jilin, menjadi rumah sakit lapangan darurat.
Pejabat pemerintah setempat mengatakan kompleks perumahan yang dicurigai terpapar Covid-19 akan ditutup. "Hanya satu anggota dari masing-masing keluarga akan diizinkan pergi untuk membeli persediaan makanan dan hanya selama dua jam setiap hari," kata pejabat pemerintah seperti dikutip laman Bloomberg.
Cina melaporkan lebih dari 84 ribu kasus Covid-19 dengan lebih dari 4.600 kematian sejak wabah terjadi. Meskipun para kritikus percaya angka itu kemungkinan jauh lebih tinggi.
NEW YORK POST | BLOOMBERG