TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan media sosial menghapus sebuah video berisi wawancara dengan seorang ilmuwan Amerika bernama Judy Mikovits berjudul Plandemic Movie. Isinya, klaim yang dianggap palsu tentang virus corona Covid-19 dan pandemi yang sedang terjadi.
Video berdurasi 26 menit tersebut dibuat oleh Mikovits dan rekan penulisnya, Kent Haxenli, yang dikenal anti-vaksin. Mereka berpendapat bahwa pandemi virus corona diciptakan untuk mengambil keuntungan dari vaksin. Selain menyatakan penggunaan masker dapat membuat orang lebih sakit.
Pernyataan yang tidak mengejutkan dari seorang Mikovits, perempuan berusia 62 tahun yang memiliki sejarah panjang dengan teori konspirasi seputar vaksin. Dia juga pernah dituduh melakukan pelanggaran di dunia ilmiah.
Sarjana sains dari University of Virginia ini sempat bekerja di National Cancer Institute (NCI) selama 22 tahun sebelum meninggalkannya pada 2001. Dia juga mendapatkan gelar PhD bidang biokimia dari George Washington University. Tesisnya berjudul, 'Regulasi Negatif Ekspresi HIV pada Monosit'.
Pada 2006, perempuan kelahiran East Coast, Amerika Serikat, ini menjadi direktur penelitian dari Whittemore Peterson Institute yang meneliti sindrom kelelahan kronis. Pada 2009, Mikovits ikut menulis makalah penelitian yang mengaitkan kondisi misterius yang dikenal sebagai sindrom kelelahan kronis dengan retrovirus yang berasal dari tikus. .
Sayangnya, temuannya tidak diakui, dan jurnal Science menarik kembali publikasi setelah menyimpulkan bahwa sampel laboratorium terkontaminasi. Namun, Mikovits memberikan penjelasan, "Beberapa tidak berusaha dengan niat baik."