TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik berkekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang wilayah Jawa Barat, Selasa sore 19 Mei 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat lindu tercetus tepat pukul 17.00 WIB berasal dari Samudera Indonesia.
"Potensi tsunami nihil." kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran tertulisnya, Selasa.
Dia menjelaskan, episentrum atau pusat gempa terletak pada koordinat 8,14 LS dan 107,89 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 82 kilometer arah barat daya Pangandaran. Sumber gempa tergolong dangkal yakni dari kedalaman 60 kilometer.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme naik (thrust fault). "Akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia," kata Rahmat.
Dampak gempa berupa guncangan terasa kuat di Kabupaten Sukabumi dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa dengan skala ini dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedang di Tasikmalaya dan Ciamis, getaran gempa dirasakan dengan intensitas III MMI. Getaran gempa ini dirasakan nyata dalam rumah dan seakan ada truk yang berlalu.
Selain itu gempa terasa meluas hingga Parongpong, Puncak, Cisarua, Sagaranten, Kabupaten Bandung dan bahkan Cilacap di Jawa Tengah dengan skala intensitas yang lebih lemah yakni II MMI.
Sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Sementara gempa susulan muncul pada pukul 17.20 WIB dengan kekuatan 4,6 M.