Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ventilator Ambu-Bag Airgency ITB Lolos Uji Fungsi dan Ketahanan

image-gnews
Ventilator Ambu-Bag Airgency yang dikembangkan tim Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) lolos uji fungsi dan ketahanan dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan 11 Mei 2020. (Dok.ITB)
Ventilator Ambu-Bag Airgency yang dikembangkan tim Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) lolos uji fungsi dan ketahanan dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan 11 Mei 2020. (Dok.ITB)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ventilator Ambu-Bag Airgency yang dikembangkan tim Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) lolos uji fungsi dan ketahanan dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. Alat bantu pernapasan itu selanjutnya akan menjalani uji klinis.

Alat bantu pernapasan portabel untuk pasien Covid-19 itu berdimensi 22 x 24 x 37 sentimeter. Ambu-bag atau kantong udaranya telah diotomatisasi. “Sehingga tidak perlu lagi dipompa secara manual seperti alat ventilator umumnya,” kata anggota tim Christian Reyner, dikutip dari laman ITB, Rabu, 20 Mei 2020.

Perangkat itu ditujukan bagi pasien yang berada dalam tahap tiga atau tahap paling kritis. Pasien yang mengalami disfungsi paru-paru seperti itu membutuhkan ventilator. Saat ini Airgency telah melewati tiga jenis uji wajib bagi suatu peralatan medis baru dan dinyatakan lolos pada 11 Mei 2020.

Uji fungsi untuk memeriksa layanan yang ada  dalam sistem. Adapun uji keamanan sudut untuk memastikan alat dan fungsinya tidak membahayakan tenaga kesehatan dan pasien. Selain itu ada uji ketahanan, yaitu kesanggupan alat bekerja tanpa henti selama dua hari. Tim bekerja sama dengan sebuah perusahaan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran serta Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

Menurut Christian Reyner, fungsi utama Ventilator Airgency adalah menggantikan alat yang sebelumnya dioperasikan manual. Keunggulan alat ini adalah memiliki sistem yang sederhana, dapat dioperasikan dengan mudah, dan biaya produksinya juga rendah. Rencananya jika lolos uji klinis dan mendapat izin edar, ventilator itu bisa segera diproduksi  dan diedarkan ke rumah sakit.

Alat tersebut memiliki parameter untuk mengatur seberapa besar oksigen yang masuk ke dalam paru-paru pasien. Setiap orang, kata dia, memiliki pola pernapasan dan kebutuhan oksigen yang berbeda. Pengaturan lainnya adalah inspiratory dan respiratory, yaitu rasio antara jumlah oksigen yang diterima dan dikeluarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fungsi lain adalah pengaturan bidang volume udara yang kondisinya berbeda pada tiap orang. Kapasitasnya menerima oksigen seperti 300, 400, atau 500 mililiter. Tim juga memasang sistem peringatan yang akan mendeteksi potensi kegagalan fungsi alat dengan tanda bunyi. Pendeteksi lain memantau kebocoran halus dan tekanan pompa berkaitan dengan kapasitas paru-paru.

Fitur lain, yaitu bottle peep atau dikenal juga sebagai peep and exspiratory pressure. Fungsinya untuk memastikan tekanan akhir paru-paru tidak boleh nol atau paru-paru pasien terlalu kempes. Selain itu tim melengkapi Ventilator Airgency dengan sistem perpindahan sumber tenaga listrik otomatis ke baterai. Gunanya untuk mengantisipasi padam listrik seketika sehingga alat tetap berfungsi tanpa mati. “Sistem alat bisa bertahan dengan baterai selama 3-4 jam,” ujarnya.

Sejauh ini tim sudah mengajukan uji klinis ke Komite Medik di Kementerian Kesehatan. Rencananya, menurut anggota tim lainnya, Reza Reza Widianto Sudjud dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Ventilator Airgency tidak akan diuji coba langsung ke pasien. Alasannya karena peruntukannya ke pasien yang berhenti napas atau kondisi kritis.

Cara lain pengujiannya yaitu membandingkan dengan ventilator manual atau yang dipompa oleh tangan manusia. Tim harus menyiapkan beberapa alat serupa untuk uji klinis di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unpad.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

4 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

7 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.