Sedang di industri belanja online, dampak yang berlawanan tidak berjalan seperti yang diharapkan—secara data kunjungan. Ini karena kebutuhan belanja dianggap tidak akan terhadang pandemi dan aplikasi toko daring menjadi tujuan banyak orang yang 'terkurung' diam di rumah saja selama pandemi.
Nyatanya, survei data traffic pengunjung di lima situs yang dijadikan sampel menunjukkan traffic cenderung stabil dan justru menunjukkan tren sedikit turun. Item yang dibeli pengunjung pun bukan lagi fasyen. Kategori item yang banyak dicari adalah produk-produk kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman serta hobi.
Kelima situs yang dijadikan sampel, yakni Tokopedia.com, Shopee.co.id, Bukalapak.com, Lazada.co.id, dan Blibli.com. Traffic mereka sepanjang Januari terekam sebanyak 236 juta kunjungan, atau menurun dari Desember lalu yang bisa sampai 258 juta. Tapi dibandingkan Februari dan Maret, traffic kunjungan cenderung meningkat, yakni 210 juta dan 226 juta kunjungan.
Berbeda dengan dua industri yang pertama, tren kenaikan jumlah pengunjung ditunjukkan oleh situs-situs kesehatan. Lima situs yang dijadikan sampel, yakni Alodokter.com, DokterSehat.com, KlikDokter.com, Halodoc.com, HelloSehat.com, dan SehatQ,com memperlihatkan grafik kunjungan yang meningkat.
Puncak kunjungan terlihat pada Maret, tepat pada saat ditemukannya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia. Total traffic ke lima situs tersebut mencapai 141 juta kunjungan, atau melonjak 19% dari bulan sebelumnya. “Hal ini menunjukkan, minat dan kebutuhan masyarakat akan layanan-layanan konsultasi dokter via online, pemesanan obat-obatan, penebusan resep dan pengiriman obat, hingga artikel-artikel kesehatan meningkat di masa pandemi,” kata Ruben.
Namun, pada April, bukan peningkatan yang terjadi. Kunjungan ke lima situs kesehatan tersebut justru menurun 14 juta traffic atau 10% dari traffic Maret.