TEMPO.CO, Jenewa - Pakar kedaruratan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, menilai situasi di Amerika Selatan kini lebih suram dari bagian lain di dunia terkait pandemi Covid-19. "Dalam arti tertentu, Amerika Selatan telah menjadi pusat baru untuk penyakit ini," katanya dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat 22 Mei 2020.
Amerika Selatan telah menjadi episentrum baru pandemi penyakit virus corona jenis baru tersebut dengan Brasil yang paling terpukul. Otoritas di negara itu merespons dengan menyetujui penggunaan luas obat malaria hydroxychloroquine untuk pengobatannya.
Mike Ryan menegaskan bahwa bukti klinis tidak mendukung penggunaan obat itu secara luas. Hyroxychloroquine memang diyakini Presiden Amerika Serikat sebagai yang mampu mengubah situasi pandemi ini, tapi hasil uji di sejumlah lokasi menunjukkan adanya risiko efek samping yang bisa mematikan dari penggunaannya.
Berdasarkan peta penularan virus corona Covid-19 yang dibuat Johns Hopkins University, Brasil kini menjadi negara dengan kasus infeksi terbanyak kedua di dunia. Dengan lebih dari 347 ribu kasus, negara itu bersama Rusia--di urutan tiga--telah melewati negara-negara Eropa seperti Inggris, Italia, dan Spanyol.
Angka kematiannya sudah tembus 22 ribu, menguntit negara-negara yang sejak awal mendominasi berada di lima besar setelah Amerika Serikat, Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis.
Adapun Amerika Serikat masih menjadi yang tertinggi di dunia, baik kasus infeksi maupun kematiannya. Dari total 5,3 juta kasusnya di dunia per artikel ini dibuat, Amerika menyumbang 1,6 juta. Sedang kasus fatalnya 97 ribu dari total 342 ribu di dunia.
Sumber: Reuters