TEMPO.CO, Beijing - Sebuah perahu nirawak berteknologi jaringan internet 5G telah digunakan untuk pemantauan kualitas air di sebuah taman di Beijing, Cina. Beijing Daily melaporkan pada Kamis lalu, 21 Mei 2020, perahu itu hilir mudik di perairan di Taman Beihai.
Drone di atas air itu berukuran panjang 1,2 meter. Dia dilengkapi dengan sejumlah kamera berdefinisi tinggi dan sebuah sensor kualitas air yang bisa mengirim data real-time (saat itu juga) ke sebuah platform pemantauan lewat jaringan 5G.
Perahu itu sendiri bisa bergerak lewat kendali jarak jauh atau mengikuti rute yang telah ditentukan. Perahu bisa secara otomatis menghindar dari benda-benda yang menghalangi lajunya lewat pemindaian menggunakan radarnya.
Dengan pengisian daya selama dua jam, perahu mampu beroperasi atau menjelajah selama lima sampai enam jam. Plus mentransmisikan data beberapa parameter kualitas air seperti derajat keasaman (pH) dan turbiditas air ke platform pemantauan setiap 15 detik.
Selama ini aktivitas pemantauan kualitas air biasanya sangat bergantung pada proses pengambil sampel oleh peneliti atau petugasnya. Sampel lalu dibawa untuk diuji di laboratorium.
Drone perahu dianggap lebih baik dalam kemampuan menjangkau titik lokasi atau kawasan yang sulit didekati, selain teknologinya dapat membantu memperbaiki efisiensi monitoring. Perahu yang sama diharapkan akan bisa digunakan di lebih banyak perairan sungai dan danau di Beijing.
XINHUA