TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Electronics mengumumkan fungsi Elektrokardiogram (EKG) dari aplikasi Samsung Health Monitor akan segera hadir di perangkat smartwatch Samsung Galaxy Watch Active2.
Samsung memastikan fungsi pemantau irama jantung yang sudah diperbarui itu akan tersedia pada kuartal tiga tahun ini, setelah mereka mengantongi izin dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea (MFDS).
"Kami senang mengumumkan bahwa fungsi EKG telah diizinkan oleh MFDS," kata TaeJong Jay Yang, wakil presiden senior korporat dan kepala tim kesehatan, Bisnis Komunikasi Seluler Samsung Electronics, dalam pernyataan resmi, dikutip Senin 25 Mei 2020.
Fitur EKG menggunakan teknologi sensor canggih pada Galaxy Watch Active2 dan 1. Fitur ini akan memungkinkan pengguna untuk mengukur dan menganalisis irama jantung mereka untuk penyimpangan yang mengindikasikan Atrial Fibrillation (AFib).
AFib adalah irama jantung abnormal yang paling umum, mempengaruhi sekitar 33,5 juta orang di seluruh dunia, dengan 5 juta pasien baru didiagnosis setiap tahun. AFib secara signifikan dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk pembekuan darah, gagal jantung, dan stroke.
Setiap tahun, lebih dari 16 juta orang mengalami stroke di mana AFib dan tekanan darah tinggi (hipertensi) diketahui sebagai penyebab utamanya.
Aplikasi Samsung Health Monitor juga baru-baru ini menerima izin MFDS untuk pengukuran tekanan darah (BP). Artinya, pengguna jam pintar nantinya akan dapat dengan mudah mengukur EKG dan BP, memberi gambaran yang lebih baik tentang kesehatan mereka secara keseluruhan.
