Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

40 Persen Pengguna Online di Asia Pasifik Alami Kebocoran Data

image-gnews
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber Kaspersky baru-baru ini mengungkapkan bahwa 40 persen konsumen dari Asia Pasifik (APAC) menghadapi insiden kebocoran data pribadi yang diakses oleh orang lain tanpa persetujuan. Artinya empat dari sepuluh orang di wilayah tersebut mengalami kebocoran data pribadi.

Sementara lebih dari 5 dari 10 pengguna online di wilayah ini menyatakan keprihatinan yang sama dalam hal menjaga kehidupan virtual dan fisik mereka. Managing Director untuk Asia Pasifik Kaspersky Stephan Neumeier menerangkan, data itu menunjukkan perilaku online yang cukup kompleks di Asia Pasifik.

Menurutnya, hal itu merupakan kemajuan yang disambut baik di mana sebagian besar konsumen cukup memahami privasi online. “Tapi kebiasaan virtual dan pengetahuan keamanan mereka masih membutuhkan perubahan,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Mei 2020.

Kaspersky Global Privacy Report 2020 adalah studi mengenai sikap konsumen terhadap privasi online. Survei ini dilakukan oleh lembaga penelitian independen Toluna antara Januari dan Februari 2020. Sebanyak 15.002 konsumen disurvei di 23 negara di mana 3.012 berasal dari wilayah Asia Pasifik.

Beberapa pelanggaran melibatkan insiden berupa akun yang diakses tanpa izin (40 persen), pengambilalihan perangkat secara ilegal (39 persen), pencurian dan penggunaan data rahasia (31 persen), data pribadi yang diakses oleh seseorang tanpa persetujuan, dan penyebaran informasi pribadi secara publik (20 persen).

Neumeier mengatakan, dengan situasi kerja jarak jauh saat ini di sebagian besar negara di Asia Pasifik, privasi digital harus menjadi perhatian bagi pengguna pribadi dan perusahaan. “Jaringan perusahaan kini telah mencapai area kenyamanan rumah kita, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan bagi pelaku kejahatan siber melancarkan ancamannya,” kata dia.

Ironisnya, penelitian yang sama menemukan lebih dari seperlima pengguna masih dengan sukarela membagikan privasi mereka untuk mendapat produk atau layanan gratis. Sebanyak 24 persen responden lainnya juga lalai dalam menjaga privasi dengan membagikan detail akun media sosial untuk kuis hiburan, seperti apakah jenis bunga atau selebriti yang mirip dengan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, dua dari sepuluh konsumen yang disurvei juga mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan untuk mempelajari bagaimana cara melindungi privasi secara online. “Sudah saatnya untuk Anda dapat meningkatkan kebersihan dunia maya demi reputasi pribadi dan profesional serta ketenangan pikiran,” ujar dia.

Ketika ditanya mengenai konsekuensi yang ditemui setelah pelanggaran privasi, pengguna online menyebutkan beberapa hal negatif yang mempengaruhi kehidupan digital dan bahkan fisik mereka, sebagian besar (39 persen) terganggu oleh spam dan iklan, (33 persen) merasa stres, dan (24 persen) menyatakan reputasi pribadinya dalam bahaya.

Menurut Neumeier, pelaku kejahatan siber cenderung mengikuti arah kekacauan yang ada. Kapan pun terdapat sebuah tren atau krisis besar, mereka akan menggunakannya sebagai kesempatan sempurna untuk mengeksploitasi peningkatan emosi manusia yang membuat pengguna lebih rentan.

“Untuk melindungi diri Anda selama masa kritis ini, penting untuk berhati-hati akan rincian pribadi yang Anda bagikan secara online dan memahami bagaimana data ini akan digunakan,” tutur Neumeier.

Selain itu, dalam persentase yang sama, sebanyak 19 persen pengguna telah menyinggung seseorang, kehilangan uang, dan terintimidasi. Pemerasan juga dialami oleh 16 persen pengguna di Asia Pasifik, hubungan keluarga (15 persen), beberapa mengalami kerusakan karir (14 persen) hingga pemutusan ikatan romantis atau mengalami perceraian (10 persen).

Neumeier meminta agar pengguna mengunjungi kembali pengaturan privasi dan mengatur sesuai dengan kebutuhan. “Internet adalah ruang berisi berbagai kesempatan dan siapa pun dapat memperoleh manfaat darinya, selama kita tahu bagaimana mengelola data dan kebiasaan online secara cerdas,” kata Neumeier.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

12 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

20 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Google Form, Apa Saja Fungsinya?

1 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling


Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Komisi ke-80 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) di Bangkok, Thailand pada Senin, 22 April 2024. Dok. Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang diperlukan Asia-Pasifik dalam mendorong inovasi digital.


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

4 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. (knowitinfo.com)
Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

Mode sembunyi memungkinkan pengguna untuk merahasiakan kapan ia mengakses aplikasi WhatsApp, sehingga orang lain tidak melihat kapan Anda aktif.


Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

5 hari lalu

Logo baru Instagram. Instagram
Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

Untuk menjaga privasi, berikut adalah langkah mematikan status online di Instagram.


Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

8 hari lalu

Seri Vivo X Fold3 dan X100 akan menjadi salah satu perangkat pertama yang mendukung konektivitas 5.5G (GSM Arena)
Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.


Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

8 hari lalu

Google Find My Device
Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

Find My Device telah mengalami peningkatan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat mereka secara offline.