TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia paling produktif menghasilkan publikasi ilmiah di antara perguruan tinggi di tanah air. Produktivitas itu terukur lewat lima indikator yang digunakan Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam pemeringkatan terbaru yang dibuatnya.
Rektor UI, Ari Kuncoro, dalam keterangan tertulisnya Sabtu 30 Mei 2020, mengungkap penghargaannya kepada sivitas akademika UI dalam menghasilkan publikasi ilmiah. Hingga tahun ini, jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan UI sebanyak 12.579 artikel dan, menurutnya, telah mendorong peningkatan jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia yang bergerak secara eksponensial di ASEAN.
"Kami mengajak para tenaga pengajar untuk tetap membangun engagement dengan kolega, pemerintah, masyarakat maupun pihak industri atau swasta, sehingga keilmuan yang dimiliki dapat pula dirasakan dampaknya oleh bangsa Indonesia," ujar Ari.
Formula pada pemeringkatan ini berdasarkan indikator 1) jumlah artikel jurnal terindeks di Scopus dengan memperhitungkan kategori quartil jurnal; 2) jumlah artikel non-jurnal terindeks di Scopus; 3) jumlah sitasi di scopus; 4) jumlah sitasi di Google Scholar; dan 5) jumlah artikel di jurnal nasional terakreditasi kategori S1 sampai S6.
Pada pemeringkatan 500 peneliti terbaik di Indonesia, sebanyak enam peneliti UI juga berhasil menduduki peringkat 50 besar. Mereka adalah Indah Suci Widyahening, Achmad Nizar Hidayanto, Evy Yunihastuti, Rita Sita Sitorus, Abdul Munim, dan Nandy Putra.
Sebelumnya, dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Impact Rankings 2020, Universitas Indonesia juga menjadi primadona. Peringkatnya pada tahun ini melonjak ke ranking 47 dari 80 pada tahun lalu.
Dalam Quacquarelli Symonds (QS) Asian University Ranking 2020, Universitas Indonesia (UI) berhasil menduduki peringkat ke-59. Ini posisi tertinggi yang diraih perguruan tinggi Indonesia dalam daftar peringkat yang dirilis Rabu, 27 November 2019.
