-Otak
Beberapa pasien Covid-19 memiliki gejala stroke, kejang, bingung, dan peradangan di otak. Para dokter masih mencoba memahami mana yang langsung disebabkan oleh infeksi virus.
- Mata
Conjunctivitis, peradangan pada membran di bagian depan bola mata dan bagian dalam kelopak mata, biasa ditemukan pada pasien yang sudah parah.
- Hidung
Beberapa pasien kehilangan kemampuan indera penciumannya. Para ahli menduga kalau virus Covid-19 mungkin menular ke pangkal saraf penciuman dan merusak sel-sel di sana.
- Paru-paru
Potongan vertikal organ ini menunjukkan sel-sel imun tubuh berkerumun di alveolus atau kantong oksigen yang mengalami peradangan gara-gara infeksi virus Covid-19. Dinding kantong udara hancur, membuat proses pertukaran oksigen ke dalam darah terganggu. Pasien memiliki gejala batuk, demam ,dan sesak napas.
- Jantung dan Pembuluh Darah
Virus memasuki sel-sel, termasuk yang berada di dinding pembuluh darah, dengan cara mengikat atau menambatkan diri ke protein angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), reseptor di permukaan sel. Infeksi bisa memicu penggumpalan darah, serangan jantung, dan peradangan pada jantung.
- Hati
Sebanyak separuh pasien di rumah sakit memiliki kadar enzim yang memberi sinyal adanya gangguan di hati. Sistem imun tubuh yang bereaksi berlebih dan obat-obatan yang digunakan untuk melawan virus mungkin menyebabkan kerusakan itu.
- Ginjal
Ginjal rusak juga umum didapati dalam kasus yang bergejala parah dan menyebabkan kematian. Virus corona diduga menyerang langsung organ ini, atau bisa juga gagal ginjal karena tekanan darah yang drop parah.
- Usus besar
Virus corona Covid-19 bisa menginfeksi sampai ke bagian ini yang memang kaya protein ACE2 berdasarkan keluhan pasien dan data biops. Lagian, sebanyak 20 persen atau lebih pasien penyakit ini juga memiliki gejala diare.
SCIENCEMAG