TEMPO.CO, Surabaya - Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur mendapat bantuan satu robot dari pemerintah pusat. Robot Autonomous UV-C Mobile Robot (AUMR) ini akan membantu sterilisasi atau disinfeksi ruang isolasi dari virus dan patogen termasuk virus corona.
"Robot ini adalah sumbangan dari hasil kerja sama Kepala Staf Presiden dan Yayasan Telkom," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Doni Monardo, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa siang, 2 Juni 2020.
Robot disebutkan sebagian besar atau 75 persen komponennya lokal. Robot itu menggunakan sinar ultraviolet tipe C (UV-C) untuk menjalankan perannya sebagai sterilisator. Setiap unit memiliki enam lampu UV-C.
"Saya juga mendengar ada laboratorium di Surabaya yang terkontaminasi virus. Nantinya diharapkan robot ini bisa membantu," ucap Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Di tempat sama, operator AUMR, Tama, mengatakan bahwa kendali robot tersebut melalui jarak jauh menggunakan telepon seluler. "Robot ini seperti pengganti cairan disinfektan. Jadi, membunuh virusnya melalui sinar ultraviolet," katanya menerangkan.
Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) buatan tim peneliti LIPI dab Telkom University Bandung untuk disinfektan virus Corona (COVID-19) dengan lampu UVC. (Foto.Dok.Tim Riset)
Di Indonesia, kata dia, saat ini ada empat unit Robot AUMR yang dioperasikan. Keempatnya tersebar di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Pindad Bandung dan satu lagi untuk rumah sakit di Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan juga menyumbangkan sejumlah besar alat uji untuk penapisan kasus Covid-19 di Jawa timur. Di antaranya, 30 ribu alat uji "PCR Kit: Novel Coronavirus (2019-Covid) Real Time Multiplex RT-PCR 25 Test/kit" dan 31 ribu alat uji jenis "RNA Kit: Viral RNA Isolation Kit (Centrifuge Coloumn), 50 test/kit".
Selain 50 ribu "VTM Kit: Viral Transpor Medium 3 ml vial with a regular flocked swab, 50 test/kit" plus 10 unit ventilator dan 10 ribu alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan. Bantuan diserahkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi bantuan dari pemerintah pusat. Dia berjanji menggunakannya secara maksimal demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Di Jawa Timur terdapat 99 rumah sakit rujukan ditambah RS Lapangan, maka ada 100 rumah sakit yang menangani kasus Covid-19. Kami sangat berharap dukungan dari pusat dan semoga pandemik ini segera berakhir," kata Gubernur Jawa Timur itu.
Seperti diketahui, Jawa Timur terus mencatat penambahan jumlah kasus positif Covid-19 hingga menempatkannya kini berada tepat di bawah DKI Jakarta. Per Selasa 2 Juni 2020, jumlah kasus di Jawa Timur sebanyak 5.135 dengan angka kematian 418 orang.