TEMPO.CO, Jakarta - Kota Wuhan di Cina, tempat virus corona Covid-19 pertama kali muncul, telah memeriksa dan menguji hampir semua dari 11 juta penduduknya. Hasilnya, hanya ditemukan 300 kasus baru positif terinfeksi virus yang semuanya tidak menunjukkan gejala alias orang tanpa gejala (OTG).
Seorang pejabat Wuhan mengumumkan pada Selasa, 2 Juni 2020, bahwa kota itu menyelesaikan 9,9 juta tes sepanjang 14 Mei-1 Juni lalu. Pada 300 kasus OTG itu, tidak ditemukan infeksi positif di antara 1.174 kontak dekat dengannya. Diduga, orang tanpa gejala tidak menyebarkan infeksi virus dengan mudah kepada orang lain.
"Itu tidak hanya membuat orang-orang Wuhan merasa nyaman, tapi juga meningkatkan kepercayaan diri orang-orang di seluruh Cina," ujar Feng Zijian, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, Rabu 3 Juni 2020.
Wuhan di Provinsi Hubei sejauh ini merupakan kota yang paling terpukul di Cina. Lebih dari 80 persen kematian karena Covid-19 di negara itu berasal dari Wuhan.
Menurut anggota tim pakar Komisi Kesehatan Nasional Cina, Li Lanjuan, hampir semua orang di atas usia 5 tahun di kota berpenduduk 11 juta jiwa itu telah diuji. "Kota Wuhan aman," katanya pada konferensi pers dengan pejabat kota.
Upaya pengujian diluncurkan setelah sekelompok kecil kasus positif ditemukan di kompleks perumahan setelah penguncian wilayah (lockdown) selama 2,5 bulan dihapus. Kemunculan kasus itu memicu kekhawatiran tentang kemungkinan gelombang kedua wabah.
Pejabat lain di Wuhan menerangkan, kota industri di Sungai Yangtze di Cina itu telah menghabiskan sekitar US$ 125 juta untuk tes massal tersebut. Pengujian cepat dengan begitu banyak orang dimungkinkan sebagian melalui pengujian batch, di mana sampel dari hingga lima orang dicampur bersama. Jika hasilnya positif, maka orang-orang akan diuji secara individual.
Sumber daya nasional juga dimobilisasi untuk membantu, kata Wang Weihua, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Wuhan. "Bersama-sama, upaya ini meningkatkan kapasitas pengujian harian Wuhan dari 300 ribu menjadi lebih dari satu juta," katanya.
FOX NEWS | CCTV | ASSOCIATED PRESS | XINHUA