TEMPO.CO, Jakarta- Bulan purnama stroberi penuh akan terjadi pada Jumat, 5 Juni 2020, dan hanya akan terlihat di beberapa bagian negara. Bulan akan berada pada kondisi paling penuh sekitar tengah hari di hari itu, tapi masyarakat akan tetap memiliki beberapa kesempatan untuk menikmati pemandangan itu.
Meskipun di Amerika Utara akan ketinggalan fenomena itu, tapi warna negara itu dapat melihat keindahan Bulan purnama secara online. Proyek Teleskop Virtual akan menyiarkan langsung Strawberry Moon itu dari Italia. Cukup tandai kalendernya lalu kunjungi halaman web TV proyek tersebut untuk bergabung.
Menurut lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA, bulan akan masih terlihat penuh dari Kamis pagi hingga Minggu pagi. Gerhana ini jauh lebih halus daripada gerhana total. Bulan menyelinap melalui bayangan luar Bumi (penumbra), yang dapat memicu sedikit gelapnya Bulan, demikian dikutip laman CNET, Selasa, 2 Juni 2020.
Karena tidak terlihat berbeda dengan kondisi Bulan seperti biasanya, mungkin sebagian besar orang akan melewatkan Strawberry Moon. Namun, penghuni Bulan akan memperhatikan efeknya. "Untuk pesawat ruang angkasa di Bulan seperti Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), akan melihat pengurangan tenaga surya," kata NASA.
Asal usul nama Strawberry Moon, sayang bukan merujuk pada warnanya, tapi tampaknya berasal dari referensi lama yaitu musim panen stroberi. NASA Gordon Johnston mengumpulkan daftar nama alternatif untuk fenomena bulan ini mulai dari Mead Moon, Honey Moon, Rose Moon dan LRO Moon untuk Lunar Reconnaissance Orbiter, yang diluncurkan ke bulan 18 Juni 2009.
Namun, apa pun sebutannya, ini akan menjadi bulan purnama terakhir musim semi, sebelum titik balik Matahari musim panas pada 20 Juni. Orang-orang di belahan Bumi selatan, termasuk Afrika, Australia dan Asia Tengah dan Selatan, akan melihat gerhana bulan penumbra secara keseluruhan, sementara pantai timur Amerika Selatan akan melihat akhir gerhana penumbra saat bulan terbit, menurut Space.com.
CNET | NASA | SPACE.COM